Berita , D.I Yogyakarta

Khawatir Lingkungan Tercemar, Puluhan Warga Piyungan Bantul Demo Tolak Pembangunan TPSS

profile picture Yohanes Angga
Yohanes Angga
Khawatir Lingkungan Tercemar, Puluhan Warga Piyungan Bantul Demo Tolak Pembangunan TPSS
Puluhan warga melakukan demonstrasi menolak pembangunan TPSS di Srimulyo, Piyungan, Bantul, Selasa, 09, Juli, 2024. Foto/Yohanes Angga.

HARIANE - Puluhan warga melakukan aksi demonstrasi menolak pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di area pegunungan yang berbatasan dengan Kalurahan Srimulyo dan Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul pada Selasa, 09, Juli, 2024. Mereka khawatir pembangunan TPSS akan mencemari lingkungan dan area persawahan warga.

Adapun, aksi ini diikuti oleh warga yang berasal dari dua dusun, yakni Dusun Banyakan II dan Dusun Banyakan III Kalurahan Sitimulyo, Piyungan. 

Dukuh Banyakan III Lilik Purwoko mengatakan, aksi demonstrasi ini merupakan tindak lanjut atas kesepakatan Pemkab Bantul yang sebelumnya menyatakan untuk membatalkan pembangunan TPSS tersebut.

"Minggu kemarin sudah ada rencana digunakannya TPSS di wilayah Srimulyo, walaupun itu berbatasan dengan Sitimulyo itu memang kita tolak dan kita sebelumnya sudah mediasi dengan kesimpulan tidak akan digunakan disitu (Srimulyo) dan akan pindah di tempat lain," katanya ditemui disela-sela aksi.

Namun begitu, lanjutnya, pada hari Senin, 08, Juli warga mendapat informasi bahwa ada alat berat yang dikerahkan. Setelah dikonfrimasi, alat berat tersebut ternyata akan digunakan untuk mengeruk tanah di lokasi pembangunan TPSS. 

Menurutnya, meski pembangunan TPSS berada di wilayah Kalurahan Srimulyo, namun karena titik lokasi berada di perbukitan yang berbatasan di sisi barat Kalurahan Sitimulyo, maka kemungkinan dampak paling besar akan dirasakan oleh warga Dusun Banyakan II dan Dusun Banyakan III yang berada di bawah lokasi TPSS. 

"Warga pada hari ini, pada intinya ngaruhke (meminta kejelasan) janji yang sudah disepakati kemarin bersama warga dan yang jelas menolak pembangunan itu (TPSS), karena memang secara geografis kemiringannya itu ke wilayah Dusun Banyakan II dan III. Nah, itu ditakutkan ketika ada membran atau pelapis bawah TPSS ada yang jebol itu berdampak ke warga, karena itu bawahnya sawah semua. Itu belum bau nya dari sampah yang kena angin dan yang lainnya," ucapnya.

Lilik mengatakan bahwa warga yang ikut dalam aksi demo itu tegas menolak pembangunan TPSS. Ia meminta kepada Pemkab Bantul membatalkan lokasi tersebut digunakan sebagai TPSS dan mencari alternatif tempat lain.

"Kalau warga menolak tempat, menolak tempatnya ya, kalau sampah silakan asalkan nggak di wilayah situ, nggak di wilayah perbatasan antara Srimulyo dan Sitimulyo, kalau bisa jangan di gunung lah sehingga nanti dampaknya bisa diminimalisir," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa pembangunan TPSS itu dilakukan karena wilayah Yogyakarta tengah menghadapi situasi darurat sampah yang sifatnya sementara. Ia meminta kepada warga untuk memahami kondisi tersebut.

"Jadi begini ya, di masa darurat itu tolong ini dipahami sifatnya hanya sementara saja. Jangan dikit-dikit dipermasalahkan, masa darurat ini memang kita butuh jalan keluar yang sifatnya sementara agar sampah itu tidak berserakan di mana-mana," ujarnya. 

Halim mengatakan, sebagai solusi jangka panjangnya, Pemkab Bantul saat ini tengah menyelesaikan pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di tiga lokasi, yakni di TPST Dingkikan, TPST Modalan dan TPST Bawuran. 

Ads Banner

BERITA TERKINI

KAI Daop 6 Yogyakarta Beberkan Kasus Temperan Kereta Api Triwulan I 2025, Ini ...

KAI Daop 6 Yogyakarta Beberkan Kasus Temperan Kereta Api Triwulan I 2025, Ini ...

Minggu, 27 April 2025
Kisah Mbah Tupon, Lansia Buta Huruf Ditipu hingga Terancam Kehilangan Tanah dan Bangunan

Kisah Mbah Tupon, Lansia Buta Huruf Ditipu hingga Terancam Kehilangan Tanah dan Bangunan

Minggu, 27 April 2025
2 Anak Tenggelam di Sungai Ngreneng, 1 Korban Meninggal Dunia

2 Anak Tenggelam di Sungai Ngreneng, 1 Korban Meninggal Dunia

Minggu, 27 April 2025
Dapat Bantuan CSR, 1 Rumah Tak Layak Huni di Ngampilan Jogja Dibedah

Dapat Bantuan CSR, 1 Rumah Tak Layak Huni di Ngampilan Jogja Dibedah

Minggu, 27 April 2025
Kecelakaan di Jalan Mayjen Jonosewojo Surabaya, Pemotor Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Jalan Mayjen Jonosewojo Surabaya, Pemotor Tewas Ditabrak Truk

Minggu, 27 April 2025
Menyisiri Pantai Kayu Arum, Hidden Gem di Gunungkidul yang Cocok untuk Melepas Penat

Menyisiri Pantai Kayu Arum, Hidden Gem di Gunungkidul yang Cocok untuk Melepas Penat

Minggu, 27 April 2025
Harga Emas Antam Hari ini Minggu 27 April 2025 Stabil, Berikut Info Lengkapnya

Harga Emas Antam Hari ini Minggu 27 April 2025 Stabil, Berikut Info Lengkapnya

Minggu, 27 April 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Minggu 27 April 2025 Naik atau Turun? Berikut ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Minggu 27 April 2025 Naik atau Turun? Berikut ...

Minggu, 27 April 2025
Sama-sama Akan Menyalip di Jalan Jogja-Wonosari, Bus Tabrak Sepeda Motor, Satu Orang Meninggal ...

Sama-sama Akan Menyalip di Jalan Jogja-Wonosari, Bus Tabrak Sepeda Motor, Satu Orang Meninggal ...

Sabtu, 26 April 2025
Warga Sedayu Bantul Hilang Saat Seberangi Sungai Progo

Warga Sedayu Bantul Hilang Saat Seberangi Sungai Progo

Sabtu, 26 April 2025