Berita

Konflik Agama di India Menelan Korban Jiwa, Kebijakan Diskriminatif Memicu Kekerasan

profile picture Edmundus Roke Wea
Edmundus Roke Wea
Konflik Agama di India
Konflik Agama di India belum ada penyelesaian. (Ilustrasi: Freepik/vecstock)

Menurut laporan media dan warga Nuh, bentrokan terjadi setelah beberapa pria Muslim menghentikan prosesi keagamaan tersebut dan batu-batu dilemparkan ke arah prosesi tersebut.

Imbasnya, kelompok-kelompok Hindu merespon balik, dan dalam kekerasan yang terjadi, enam orang tewas, termasuk dua anggota pasukan keamanan.

Otoritas di Haryana telah mendeploy tambahan pasukan, memberlakukan jam malam, dan mematikan internet setelah kerusuhan itu terjadi dan meredam konflik agama di India.

Namun, langkah-langkah tersebut tidak menghentikan kelompok Hindu untuk menyerang toko-toko milik Muslim, warung-warung pinggir jalan, properti, dan tempat-tempat ibadah di Gurugram serta kota-kota terdekat seperti Sohna.

Toko-toko di Sektor 70A dan Sektor 66 Gurugram dibakar pada Selasa malam, sementara anggota Bajrang Dal mengadakan aksi di kota Bahadurgarh di Haryana, sambil berteriak slogan-slogan yang penuh kebencian.

"Desh ke gaddaron ko, Goli maaro saalon ko yang artinya Tembak pengkhianat negara kami," slogan Bajrang Dal saat aksi kekerasan.

Perdana Menteri Narendra Modi dikritik karena tetap diam mengenai kekerasan etnis yang telah terjadi bagian timur laut Manipur dan konflik agama di India negara bagian Haryana.

Sementara itu, seperti diwartakan Eurasiareview, keruntuhan aturan hukum di India menjadi pemicu konflik yang belum berkesudahan ini.

Kejadian-kejadian seperti ini adalah hasil yang merugikan India dan jelas dari politik mayoritas Hindu pemerintahan BJP.

Undang Undang dan kebijakan yang secara sistematis mendiskriminasi minoritas dan mencap stigmatik terhadap kritikus pemerintah.

Pelanjutan penghinaan terhadap umat Muslim telah menyebabkan peningkatan kejahatan kebencian.

Pihak berwenang cepat untuk menghukum Muslim yang protes sementara memberikan pengampunan kepada anggota massa Hindu yang meneriakkan yel-yel dan menyerang Muslim, bisnis mereka, atau tempat-tempat ibadah.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Lakalantas Simpang tiga Sogan, Tiga Orang Jadi Korban

Lakalantas Simpang tiga Sogan, Tiga Orang Jadi Korban

Kamis, 21 November 2024 23:06 WIB
Dukungan bagi Pasangan Calon Agung-Ambar Makin Bertambah

Dukungan bagi Pasangan Calon Agung-Ambar Makin Bertambah

Kamis, 21 November 2024 22:38 WIB
Paslon Marija-Yusron Gelar Kampanye di Pasar Bendungan

Paslon Marija-Yusron Gelar Kampanye di Pasar Bendungan

Kamis, 21 November 2024 21:44 WIB
Novida-Rini Dapatkan Dukungan dari Forum Silaturahmi Kyai Kampung

Novida-Rini Dapatkan Dukungan dari Forum Silaturahmi Kyai Kampung

Kamis, 21 November 2024 21:34 WIB
Paslon Heroe-Pena Gelar Konser Akbar di Hari Terakhir Kampanye Pilkada, Sejumlah Musisi Lokal ...

Paslon Heroe-Pena Gelar Konser Akbar di Hari Terakhir Kampanye Pilkada, Sejumlah Musisi Lokal ...

Kamis, 21 November 2024 18:38 WIB
PDIP Kulon Progo Dukung Pilkada Bermartabat dan Terhormat Tanpa Politik Uang

PDIP Kulon Progo Dukung Pilkada Bermartabat dan Terhormat Tanpa Politik Uang

Kamis, 21 November 2024 18:00 WIB
Ribuan Personel Satlinmas Amankan Pilkada Jogja

Ribuan Personel Satlinmas Amankan Pilkada Jogja

Kamis, 21 November 2024 17:50 WIB
Sidang Putusan Mantan Direktur PT Taru Martani, Terdakwa Dipidana Penjara 8 Tahun

Sidang Putusan Mantan Direktur PT Taru Martani, Terdakwa Dipidana Penjara 8 Tahun

Kamis, 21 November 2024 17:40 WIB
Dispar Bantul Bakal Gelar Pentas Sendratari di Parangkusumo, Catat Tanggalnya

Dispar Bantul Bakal Gelar Pentas Sendratari di Parangkusumo, Catat Tanggalnya

Kamis, 21 November 2024 17:15 WIB
Kata Yusril Soal ‘Pembebasan’ Mary Jane Veloso : Banyak yang Salah Mengerti

Kata Yusril Soal ‘Pembebasan’ Mary Jane Veloso : Banyak yang Salah Mengerti

Kamis, 21 November 2024 14:14 WIB