Berita , D.I Yogyakarta , Teknologi
Mahasiswa UNY Gagas Data Center di Dalam Laut untuk Internet Daerah Tertinggal
“Dengan akses internet yang baik dan stabil, masyarakat di daerah tertinggal akan memiliki akses yang sama dengan masyarakat di daerah lain, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup mereka” papar Satya.
Solusi ini mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan laut dengan menghindari kerusakan pada terumbu karang dan habitat laut lainnya yang mungkin terkena dampak dari pembangunan infrastruktur.
Dengan demikian, teknologi ini menunjukkan cara berkelanjutan untuk meningkatkan akses internet dan kemajuan ekonomi di daerah terpencil, sambil memperhatikan pentingnya pelestarian lingkungan untuk keberlangsungan hidup manusia dan ekosistem laut.
Bahan yang digunakan dalam konstruksi dan instalasi pusat data tersebut dirancang agar tidak merusak dan mencemari lingkungan laut.
Munia Putri Nabila menegaskan bahwa pengembangan teknologi berkelanjutan tidak hanya memberikan manfaat bagi kebutuhan manusia, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem laut yang penting untuk keberlangsungan hidup.
Sehingga konsep SDC ini tidak hanya efektif dalam memperbaiki infrastruktur internet, tetapi juga memperhatikan lingkungan dan berkontribusi pada pelestarian alam.
Friska Tarihoran menjelaskan pembangkit listrik gelombang akan terdiri dari serangkaian turbin yang akan ditempatkan di air, dan energi yang dihasilkan oleh gerakan gelombang akan memutar turbin dan menghasilkan listrik.
Listrik yang dihasilkan akan ditransmisikan melalui kabel ke pusat data, di mana akan digunakan untuk memberi tenaga pada server komputer, peralatan jaringan, dan infrastruktur lain yang diperlukan.
Data center di dalam laut ini akan dibangun untuk menahan tekanan dan kondisi lingkungan dari lokasi di bawah laut, dan akan dilengkapi dengan sistem pendingin canggih untuk mengatur suhu peralatan komputer. ****