Berita , D.I Yogyakarta , Teknologi
Mahasiswa UNY Gagas Data Center di Dalam Laut untuk Internet Daerah Tertinggal
HARIANE - Sekelompok mahasiswa UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) menggagas pembangunan data center di dalam laut yang lebih ramah lingkungan untuk menguatkan jaringan internet daerah tertinggal.
Kelompok mahasiswa yang terdiri dari Silvia Larasatul Masyitoh, Damar Albaribin Syamsu, Satya Adhiyaksa Ardy, Munia Putri Nabila Rambe dan Friska Tarihoran ini memiliki ide untuk membuat Submerged Data Center (SDC) yang menggunakan tenaga ombak sebagai sumber listrik.
Data center yang terintegrasi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO) ini diharapkan bisa menjadi kemajuan di bidang infrastruktur internet di daerah pesisir Indonesia sekaligus mendiringan pusat data yang lebih ramah lingkungan.
Gagasan ini berhasil meraih pendanaan dari Dirjen Belmawa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKM-VGK (Video Gagasan Konstruktif) tahun 2023.
Bagaimana cara kerjanya?
Tujuan Pembuatan Data Center di Bawah Laut
Pusat data atau data center merupakan tempat yang berfungsi sebagai pusat penyimpanan, pengelolaan, dan distribusi data secara terpusat.
Data center memuat perangkat komputasi yang mengeluarkan suhu tinggi, seperti Central Processing Unit dan Video Graphics Unit yang beroperasional pada suhu 60 – 85 derajat Celsius.
Data center mewajibkan komponen komputasi untuk selalu berada pada suhu 25 derajat Celcius agar beroperasi secara optimal.
Untuk mengoptimalkan suhu tersebut, maka terdapat komponen loop water cooling dan kipas sebagai pendingin data center. Kondisi geografis yang strategis untuk pembangunan pusat data dengan penggunaan listrik minimal, salah satunya adalah laut.
Menurut ketua tim Silvia Larasatul Masyitoh gagasan SDC di Indonesia dirancang untuk membantu mengatasi masalah ketidaksetaraan akses internet di daerah pelosok Indonesia.
Hal ini penting untuk mewujudkan society 5.0, industry 4.0, dan green computing di Indonesia. Pembangunan SDC sekaligus Base Transceiver Station (BTS) di daerah pesisir diharapkan dapat menyetarakan infrastruktur internet dan menyediakan akses internet yang berkualitas, ramah lingkungan, handal, dan stabil.