Berita

Malika, Kedelai Hitam Gunungkidul yang Bawa Harapan Baru Petani

profile picture RAMADHANI
RAMADHANI
Mengintip Peluang Usaha Budidaya Tanaman Kedelai Hitam di Gunungkidul
Petani panen kedelai hitam malika di luar daerah. Foto : (Instagram @Davinahermawan)

HARIANE – Siapa sangka, di balik tanah tandus dan curah hujan minim, Gunungkidul menyimpan emas hitam di ladang-ladang kecilnya? Bukan batu bara, tapi kedelai hitam Malika  komoditas lokal yang kini dilirik industri nasional.

Meski dikenal sebagai daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih, sektor pertanian di Kabupaten Gunungkidul justru berkembang pesat.

Hal ini terbukti dari meningkatnya produksi tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura setiap tahunnya.

Bahkan, para petani tanaman palawija mendapat kepercayaan khusus dari perusahaan besar untuk memasok hasil panen sebagai bahan baku produk tertentu.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono, mengatakan bahwa mayoritas lahan pertanian di Gunungkidul dapat dipanen dua kali dalam setahun.

Panen pertama untuk padi, sementara panen kedua biasanya berupa tanaman palawija atau sayur-mayur.

Salah satu komoditas yang ditekuni petani, khususnya di wilayah Kapanewon Panggang dan sekitarnya, adalah kedelai hitam jenis Malika. Komoditas ini memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan.

"Rata-rata petani di sisi selatan seperti Panggang banyak yang menanam kedelai hitam Malika. Nah, itu sudah bekerja sama dengan perusahaan besar sebagai bahan baku produk tertentu," ujar Raharjo saat dihubungi, Selasa (8/7/2025).

"Mereka sudah sekitar empat tahun terakhir menjalin kerja sama dengan perusahaan yang memproduksi kecap. Jadi hasil panen yang memenuhi kriteria perusahaan dibeli langsung sebagai bahan baku," imbuhnya.

Menurut Raharjo, kerja sama ini bersifat business to business, sehingga produktivitas hingga nilai jual sepenuhnya diketahui oleh petani dan pihak perusahaan.

"Nah, ini merupakan peluang besar bagi petani Gunungkidul agar hasil pertanian mereka dihargai layak dan laku di pasaran. Mudah-mudahan luas lahan tanam bisa berkembang ke kapanewon lain," tandasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tanaman kacang tanah hasil produksi petani di Tanjungsari dan sekitarnya juga sejak beberapa tahun terakhir menjadi bahan baku untuk perusahaan besar produsen kacang kemasan.

Ads Banner

BERITA TERKINI

‎Anak Dibawah Umur Diduga Dilecehkan Tetangga Sendiri, Begini Kronologinya

‎Anak Dibawah Umur Diduga Dilecehkan Tetangga Sendiri, Begini Kronologinya

Rabu, 09 Juli 2025
Pemuda Kena Sabet Pedang OTK Usai Cekcok di Jalan Piyungan Bantul

Pemuda Kena Sabet Pedang OTK Usai Cekcok di Jalan Piyungan Bantul

Rabu, 09 Juli 2025
Dapur Sehat Kembali Bagikan Makanan Siap Santap Untuk Pelajar Gunungkidul

Dapur Sehat Kembali Bagikan Makanan Siap Santap Untuk Pelajar Gunungkidul

Rabu, 09 Juli 2025
Harga Emas Antam Hari ini Rabu 9 Juli 2025, Naik atau Turun?

Harga Emas Antam Hari ini Rabu 9 Juli 2025, Naik atau Turun?

Rabu, 09 Juli 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Rabu 9 Juli 2025 Stabil, Cincin 17K Dibanderol ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Rabu 9 Juli 2025 Stabil, Cincin 17K Dibanderol ...

Rabu, 09 Juli 2025
Geger Pelecehan Anak di Bantul Jogja, Ibu Korban Tuntut Keadilan

Geger Pelecehan Anak di Bantul Jogja, Ibu Korban Tuntut Keadilan

Rabu, 09 Juli 2025
Sebabkan Kaca KA Sancaka Pecah Hingga Lukai Penumpang, KAI Daop 6 Yogykarta Telusuri ...

Sebabkan Kaca KA Sancaka Pecah Hingga Lukai Penumpang, KAI Daop 6 Yogykarta Telusuri ...

Rabu, 09 Juli 2025
Prabowo Targetkan Swasembada Gula di Tahun 2026, Gibran Dorong Pemda DIY Perkuat Sinergi

Prabowo Targetkan Swasembada Gula di Tahun 2026, Gibran Dorong Pemda DIY Perkuat Sinergi

Selasa, 08 Juli 2025
Puluhan Penyandang Disabilitas Nikmati Wisata Kulon Progo

Puluhan Penyandang Disabilitas Nikmati Wisata Kulon Progo

Selasa, 08 Juli 2025
Seorang Ustadz Jadi Tersangka Kasus Pelecehan secara Verbal

Seorang Ustadz Jadi Tersangka Kasus Pelecehan secara Verbal

Selasa, 08 Juli 2025