Berita , D.I Yogyakarta
Manfaatkan Lahan Kritis, PT PLN dan Pemprov DIY Jalin Kerjasama Kembangkan Tanaman Multifungsi di Gunungkidul
HARIANE – Sebagai upaya pengembangan ekosistem pendukung net zero emission yang berbasis keterlibatan masyarakat, PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar pelatihan perawatan pohon multifungsi bagi masyarakat di Kalurahan Gombang dan Karangasem, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (27/5/2025). Pelatihan tersebut merupakan salah satu rangkaian realisasi program biomassa dari PT PLN EPI.
PT PLN EPI dan Pemprov DIY juga mengunjungi sejumlah lahan yang sebelumnya telah ditanami tanaman multifungsi di dua kalurahan tersebut.
Ketua Bebadan Pangreksa Loka Kraton Yogyakarta, Raden Mas Gusthilantika Marrel Suryokusumo, mengatakan bahwa program pemanfaatan tanaman multifungsi di wilayah Kabupaten Gunungkidul telah berjalan setidaknya selama dua tahun.
Puluhan ribu bibit tanaman multifungsi jenis Indigofera telah ditanam di lahan yang merupakan Tanah Kas Kalurahan.
“Memang kemarin kami dari Kraton, intinya bagaimana pemanfaatan tanah kas desa bisa memberikan manfaat untuk masyarakat luas. Lalu karena saat ini kami juga sedang fokus pada isu lingkungan, maka program biomassa ini sangat baik,” kata RM Gusthilantika Marrel saat ditemui di lahan tanaman Indigofera di Kalurahan Gombang, Ponjong, Selasa (27/5/2025).
Menurutnya, di DIY, khususnya Kabupaten Gunungkidul, saat ini masih banyak ditemukan lahan kritis. Oleh karena itu, program dari PT PLN ini merupakan langkah baik untuk merawat dan melestarikan lingkungan di wilayah tersebut.
“Banyak sekali lahan-lahan kritis di DIY, dan menurut saya lahan-lahan tersebut bisa ditanami tanaman yang hasilnya bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat,” jelasnya.
Meski tergolong hal baru, lanjut Gusti Marrel, pihaknya optimistis bahwa program biomassa ini dapat berkontribusi dalam mengurangi penggunaan batu bara sebagai sumber energi.
“Biomassa ini kan masih baru, pengetahuannya juga belum banyak. Maka konsep awal yang mengedepankan keterlibatan masyarakat dan ekonomi sirkular ini menjadi yang pertama di DIY. Kami dari Kraton juga ingin menunjukkan bahwa keberpihakan terhadap lingkungan juga bisa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ungkap Gusti Marrel.
Sementara itu, Sekretaris PT PLN EPI, Mamit Setiawan, menjelaskan bahwa pelaksanaan program biomassa saat ini masih difokuskan di dua kalurahan di Gunungkidul, yakni Gombang dan Karangasem.
Namun demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan program tersebut akan dikembangkan di kalurahan lain di wilayah DIY.
“Sehingga nanti manfaat dari program biomassa tidak hanya dirasakan masyarakat Gombang dan Karangasem, tetapi juga masyarakat di daerah lain se-DIY. Harapannya, program ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena selain untuk suplai biomassa, tanaman ini juga bisa digunakan sebagai pakan ternak, bahkan nantinya bisa menjadi bahan baku batik,” kata Mamit.