Kesehatan
Meditasi Transendental Mampu Tingkatkan Fungsi Otak Meski di Atas Usia 20 Tahun
HARIANE – Penurunan kemampuan otak manusia seiring bertambahnya usia dapat diatasi melalui meditasi transendental. Hal ini disampaikan oleh Dr. Fred Travis, Ph.D., Direktur Pusat Pengembangan Otak dari Maharishi International University, dalam seminar bertajuk “Myths to Science: Brain, Transcendental Meditation, Shamanism, and Integral Transpersonal Hypnosis” di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (19/9).
Fred menjelaskan bahwa pada usia 10 hingga 18 tahun, otak mulai kehilangan konektivitas antara sel-selnya, yang menyebabkan penurunan kemampuan.
“Anak-anak memiliki lebih banyak koneksi sel otak dibanding orang dewasa karena kemampuan beradaptasi yang tinggi. Koneksi ini putus ketika tidak digunakan,” ungkap Fred.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa meditasi transendental terbukti efektif meningkatkan fungsi otak, bahkan pada usia di atas 20 tahun. Menariknya, hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi meditasi tidak memengaruhi efektivitasnya.
“Saya meneliti pola otak seseorang yang baru beberapa bulan bermeditasi dibandingkan yang telah bertahun-tahun, dan hasilnya tidak ada perbedaan signifikan. Ini mengejutkan saya,” jelasnya.
Fred menambahkan bahwa penemuan ini membuka peluang baru dalam metode pengelolaan diri dan kesehatan mental.
“Ini membuktikan bahwa seseorang tidak perlu waktu lama untuk mendapatkan manfaat meditasi bagi peningkatan fungsi otak,” tuturnya.
Seminar ini turut dihadiri oleh beberapa pakar lain di bidang neurologi dan psikologi, seperti Dr. Ida Bagus Suatama dari Universitas Hindu Indonesia dan Prof. Richard Noakes dari University of Exeter. Mereka memaparkan materi terkait mitos, sains, dan hipnosis.
Acara ini merupakan kolaborasi antara Office of International Affairs (OIA) UGM, Hypnotic Guide Imagery Studio (HGI Studio), dan Maharishi International University.****