Gaya Hidup , Budaya , Wisata , Pilihan Editor
Menelaah Jalan Malioboro Yogyakarta, Dengan 3 Keistimewaan yang Wajib Diketahui
HARIANE - Jalan Malioboro Yogyakarta adalah ikon wisata yang terletak di antara Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Tugu Pal Putih. Malioboro Yogyakarta dikenal sebagai surga belanja, pusat oleh-oleh khas Jogja, serta destinasi wisata kuliner yang tak pernah sepi pengunjung.
Pada malam hari, suasana wisata Malioboro semakin semarak dengan kehadiran para seniman jalanan yang menampilkan pertunjukan musik, pantomim, melukis, dan beragam seni lainnya.
Jalur pedestrian yang luas, lengkap dengan bangku-bangku nyaman, disediakan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mendukung kenyamanan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sejak 2019, diberlakukan aturan baru setiap Selasa Wage, di mana kawasan Malioboro bebas dari kendaraan bermotor kecuali Trans Jogja dan kendaraan layanan darurat seperti ambulans, mobil pemadam kebakaran, serta truk pengangkut sampah.
Pada hari ini, Pedagang Kaki Lima (PKL) juga tutup, menjadikan Malioboro sebagai ruang publik yang lebih leluasa untuk berbagai kegiatan seni dan budaya.
Sejarah Singkat Jalan Malioboro Yogyakarta
Malioboro berasal dari bahasa Sansekerta "malyabhara," yang berarti karangan bunga. Ada juga pendapat lain yang menyebutkan bahwa nama ini terinspirasi dari Marlborough, seorang kolonial Inggris yang pernah tinggal di Yogyakarta pada 1811-1816.
Sejak era kolonial, kawasan ini telah menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan. Pembangunan Benteng Vredeburg pada 1790, Dutch Club (1822), The Dutch Governor’s Residence (1830), Javasche Bank, hingga Kantor Pos Yogyakarta menandai peran strategis Malioboro di masa itu.
Malioboro juga menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, ketika pasukan Indonesia berhasil menguasai Yogyakarta selama enam jam melawan kolonial Belanda.
3 Keistimewaan Jalan Malioboro Yogyakarta
Berikut adalah tiga daya tarik utama yang menjadikan Jalan Malioboro Yogyakarta begitu istimewa di hati wisatawan:
-
Andong, Transportasi Tradisional Ikonik
Andong Malioboro merupakan kendaraan tradisional yang menjadi ciri khas Yogyakarta. Berbeda dari andong di tempat lain, andong di sini memiliki empat roda dan kapasitas lebih besar, mampu mengangkut lebih banyak penumpang. Berkeliling Malioboro dengan andong memberikan sensasi wisata klasik yang tak terlupakan. -
Batik Khas Yogyakarta
Batik Jogja memiliki motif unik yang membedakannya dari batik daerah lain. Tak hanya batik, Malioboro juga menjadi pusat belanja pakaian tradisional seperti kaos tulis dan busana adat Yogyakarta. Belanja batik di Malioboro adalah pengalaman wajib bagi wisatawan yang ingin membawa pulang kenangan khas Jogja. -
Kuliner Jogja yang Melegenda
Wisata kuliner Malioboro menawarkan beragam hidangan lezat dengan harga terjangkau. Mulai dari Gudeg, Wedang Jahe, Nasi Kucing, Sate Ayam, hingga Mie Godog, semuanya siap memanjakan lidah para pengunjung. Suasana malam di sepanjang Malioboro semakin hidup dengan deretan pedagang kaki lima yang menjajakan makanan khas Yogyakarta.