Berita , Budaya , Nasional , Headline
Mengenal Ritual Ma’nene Toraja, Tradisi Penggantian dan Pembersihan Pakaian Jenazah
Nicholas Alvin
Ritual Ma'nene Toraja merupakan salah satu ritual unik yang menjadi bagian kebudayaan masyarakat Toraja. (Foto: YouTube/Cintatradisi)
HARIANE – Ritual Ma’nene Toraja merupakan sebuah ritual adat yang dilakukan oleh masyarakat Suku Toraja, salah satunya di kawasan Lembang Lempo Poton, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara.
Suku Toraja sendiri merupakan suku yang menetap di pegunungan utara bagian Provinsi Sulawesi Selatan.
Masyarakat Suku Toraja khususnya di kawasan Toraja Utara memiliki beragam mata pencaharian sehari-hari, seperti pembuat patung atau tau tau, menenun kain asli Toraja yang dapat dijadikan souvenir, beternak, hingga bertani.
Salah satu komoditi terkenal dari Toraja Utara adalah kopi arabika. Dengan lingkungan yang cocok, kopi arabika dari daerah ini bahkan sudah diekspor hingga ke luar negeri.
BACA JUGA : Mengenal Budaya Pencak Silat Jakarta, Ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak BendaSuku Toraja dikenal masih menjaga dan melestarikan adat dan kebudayaan hingga saat ini, salah satunya ritual Ma’nene Toraja. Masyarakat Toraja identik dikaitkan dengan ritual mayat berjalan di mana jenazah yang sudah meninggal mampu dibuat berjalan seolah-olah orang yang masih hidup. Namun, dalam sebuah film dokumenter yang diunggah kanal YouTube Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Sekretaris Desa Lempo Poton, Luther Sampe Tondon mengatakan bahwa saat ini ritual mayat berjalan tersebut sudah tidak ada lagi. “Informasi yang sering kita dengar dari orang Toraja yang dahulu, bahwa orang Toraja itu bisa kasih jalan mayat. Betul, waktu zaman nenek moyang kami, mayat itu betul bisa dikasih jalan. Tetapi, sekarang kalau dikaitkan dengan Ma’nene, orang Toraja ketika Ma’nene bisa kasih mayat jalan, itu tidak ada lagi,” jelasnya demikian.