HARIANE - Kementerian Perhubungan mengupayakan Bandara Dhoho Kediri nantinya menjadi bandara yang bisa melayani penerbangan ibadah haji dan umroh.
Rencana itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya ke proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri, Jumat 14 Juli 2023.
Rencana pengoperasionalan untuk penerbangan ibadah haji dan umroh itu mengingat bandara itu panjang runway 3.300 meter dan mampu untuk mendarat pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300ER.
Progres pembangunan Bandara Dhoho Kediri secara keseluruhan sekitar 90 persen dan diperkirakan pada akhir tahun 2023 ini sudah bisa mulai beroperasi.
Untuk bisa melayani penerbangan haji dan umroh, Menurut Menhub, masih harus berkordinasi dengan General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi.
Bila izin itu sudah dikantongi, penerbangan untuk haji dan umroh baru bisa dilakukan di Bandara Dhoho Kediri.
"Nanti kalau GACA setuju minimal untuk umroh dahulu," kata Menhub Budi Karya Sumadi.
Untuk pelayanan penerbangan haji, Kementerian Perhubungan meminta dukungan pemerintah daerah dalam penyiapan fasilitas penunjang seperti penginapan atau hotel di dekat bandara, termasuk fasilitas kesehatan.
Bandara Dhoho Kediri merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) melalui mekanisme kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Adapun pembiayaan pembangunan bandara dilakukan oleh pihak swasta dalam hal ini PT Gudang Garam.
Menhub mengapresiasi keseriusan pembangunan bandara tersebut dan keberadaannya menjadikan pusat pertumbuhan baru baik bidang perekonomian maupun pariwisata.
Sementara itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang ikut mendampingi kunjungan Menhub ke bandara menyampaikan harapan yang sama.