HARIANE – Beberapa hari terakhir, suhu di Gunungkidul serta kabupaten/kota lain di DIY terasa begitu dingin. Kondisi ini sering disebut sebagai musim bediding, karena suhu terasa sangat dingin, baik di pagi hari, siang meski matahari terik, hingga malam hari.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas, mengatakan bahwa penyebab suhu dingin seperti yang dirasakan saat ini adalah adanya pergerakan massa udara dari Australia yang membawa udara dingin dan kering melintasi wilayah Indonesia. Fenomena ini disebut dengan monsun dingin Australia.
Selain itu, kandungan uap air atau kelembapan udara yang rendah serta tutupan awan yang relatif sedikit juga menjadi faktor.
Pantulan panas dari permukaan bumi yang diterima dari sinar matahari tidak tertahan oleh awan, sehingga langsung terlepas ke angkasa.
“Suhu paling rendah yang dirasakan oleh warga DIY berkisar sekitar 18 derajat Celcius pada malam hingga menjelang pagi hari,” kata Reni Kraningtyas saat dihubungi, Sabtu (12/07/2025).
Kondisi ini tidak hanya terjadi di wilayah DIY, tetapi juga dirasakan di beberapa daerah lain. Pada pagi hari, kabut tebal pun menyelimuti hampir seluruh wilayah.
Fenomena bediding ini merupakan hal yang wajar terjadi selama periode musim kemarau, terutama pada bulan Juli hingga Agustus yang merupakan puncak musim kemarau.
Untuk menghadapi kondisi bediding, Stasiun Klimatologi BMKG DIY membagikan beberapa tips kepada warga, seperti menjaga asupan makanan sehat, mengonsumsi air putih dalam jumlah cukup, serta memperhatikan pola tidur.
Selain itu, warga juga disarankan mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu, rutin berolahraga, dan mengenakan pakaian hangat atau tebal.
“Karena suhu minimum lebih rendah dan kelembapan udara juga rendah, maka kulit lebih mudah kering. Perlu menggunakan body lotion untuk menjaga kelembapan kulit,” terangnya.
Salah seorang warga Semanu, Satria Wahyu, mengatakan bahwa belakangan ini suhu memang terasa dingin, dari pagi hingga malam hari. Bahkan saat siang hari, meskipun matahari terasa menyengat, udara tetap terasa dingin.
“Kalau sore menjelang malam itu dinginnya luar biasa,” ucapnya.****