Berita , D.I Yogyakarta , Kuliner

Mie Lethek Khas Bantul, Cita Rasa Istimewa Sejak 1940

profile picture Admin
Admin
Mie Lethek Khas Bantul, Cita Rasa Istimewa Sejak 1940
Mie Lethek Khas Bantul, Cita Rasa Istimewa Sejak 1940
HARIANE JOGJA - Mie lethek khas Bantul menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba di Bumi Projotamansari.
Mie lethek khas Bantul ini merupakan jenis mie yang terbuat dari tepung singkong.
Uniknya, mie lethek khas Bantul hingga kini masih dibuat secara manual.
Bahkan pembuatnya memanfaatkan tenaga sapi untuk mencampur adonan tepung yang dipercaya akan memunculkan citarasa yang khas.
BACA JUGA : Rumah Dinas Wakil Bupati Bantul Senilai Rp 4,4 Milyar Selesai Digarap

Mie Lethek Khas Bantul

Di Srandakan Bantul terdapat pabrik mie lethek yang berdiri sejak 1940 dimana pembuatannya masih dengan cara manual.
Pemilik pabrik mie lethek, Yasir Ferry (47) mengatakan bahwa perusahaan tersebut dibangun oleh kakeknya sekitar tahun 1940-an.
Saat ini ia meneruskan usaha pembuatan mie lethek dan menjadi generasi ketiga setelah orang tuanya.
Proses pembuatan mie lethek pun masih menggunakan cara tradisional yakni menggunakan sapi sebagai tenaga penggerak untuk pengadonan tepung ketela dan tepung tapioka.
BACA JUGA : Target PAD Dinas Pariwisata Bantul Tahun 2023 Naik, Berbagai Event Siap Digelar dalam Waktu Dekat
"Pencampuran masih tradisional, masih menggunakan tenaga sapi, pakai peralatan yang terbuat dari batu dan kayu. Kalau pakai mesin berubah dirasa, manual lebih baik dan lebih enak, menurut konsumen juga seperti itu," terangnya, Sabtu, 14 Januari 2023.
Ia menjelaskan proses pembuatannya yang dimulai dari pencampuran tepung hingga penjemuran.
"Awalnya tepung singkong dan tepung tapioka dicampur dengan perbandingan 1:1. Kemudian dipress sehingga berbentuk kotak, lalu dikukus, dan kembali untuk dicampur tepung tapioka jika kadar airnya tinggi," bebernya.
Setelah diampur dengan tepung tapioka, bahan tersebut kembali dipress untuk dibentuk menjadi mie. Kemudian dikukus kembali agar lebih higienis dan menjadi tolak ukur kadaluarsa.
"Secara ilmiahnya dikukus dua kali itu mie akan menjadi lebih higienis dan menjadi tolak ukur expired. Mie lethek yang sudah kering tersebut bisa tahan satu tahun jika disimpan di tempat kering," imbuhnya.
Lebih lanjut setelah dilakukan dua kali pengukusan, mie didiamkan dalam semalaman. Pada paginya, mie lethek tersebut direndam dengan air dan kemudian dijemur hingga mengering.
BACA JUGA : Dishub Bantul Buka Trayek DAMRI sampai Terminal Imogiri
Ferry menyebutkan bahwa mie lethek tersebut hanyalah sebutan untuk orang Jawa. Pada prinsipnya mie ini adalah mie singkong dikarenakan bahan bakunya terbuat dari singkong.
"Pada prinsipnya ini mie singkong, mie lethek hanya sebutan karena mie ini berwarna kecoklatan, kalau orang jawa bilangnya lethek," katanya.
Dari segi kelebihan, mie lethek aman dikonsumsi oleh anak-anak yang berkebutuhan khusus.
"Mie ini bagus untuk anak berkebutuhan khusus, karena mereka harus meninggalkan terigu, ini sebagai salah satu pengganti terigu. Kemudian mie ini sebagai pengganti karbohidrat dan tanpa pengawet karena mie ini termasuk mie organik," pungkasnya. **** (Kontributor: Wahyu Turi)
 
Baca artikel menarik lainnya di harianejogja.com
1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Hasil Mediasi Ibu-Ibu dan Pengendara yang Dianiaya Berakhir Damai, Pelaku Miliki Riwayat Depresi

Hasil Mediasi Ibu-Ibu dan Pengendara yang Dianiaya Berakhir Damai, Pelaku Miliki Riwayat Depresi

Minggu, 06 Juli 2025
Waspada, Potensi Kemunculan Rawe di Kawasan Pantai Kulonprogo

Waspada, Potensi Kemunculan Rawe di Kawasan Pantai Kulonprogo

Minggu, 06 Juli 2025
Puro Pakualaman Gelar Hajad Dalem di Pantai Glagah

Puro Pakualaman Gelar Hajad Dalem di Pantai Glagah

Minggu, 06 Juli 2025
Ganjar Pranowo: Ideologi Pancasila dapat Dijalankan dengan Praktek Nyata

Ganjar Pranowo: Ideologi Pancasila dapat Dijalankan dengan Praktek Nyata

Minggu, 06 Juli 2025
Tidak Terima Diklakson, Seorang Ibu-Ibu di Gunungkidul Marahi Pengendara Lain Hingga Meludah

Tidak Terima Diklakson, Seorang Ibu-Ibu di Gunungkidul Marahi Pengendara Lain Hingga Meludah

Minggu, 06 Juli 2025
Diduga Rem Blong, Bus Pariwisata Terperosok di Jalur Pantai Gunungkidul

Diduga Rem Blong, Bus Pariwisata Terperosok di Jalur Pantai Gunungkidul

Minggu, 06 Juli 2025
Saatnya Danais Melahirkan Karya, Bukan Hanya Panggung Upacara

Saatnya Danais Melahirkan Karya, Bukan Hanya Panggung Upacara

Minggu, 06 Juli 2025
Jadwal Penerbangan Jemaah Haji Pulang 7 Juli 2025, Cek Kloter dan Embarkasinya Disini

Jadwal Penerbangan Jemaah Haji Pulang 7 Juli 2025, Cek Kloter dan Embarkasinya Disini

Minggu, 06 Juli 2025
Deretan Mobil VW Hingga Porsche Klasik Siap Dipamerkan di Jogja Volkswagen Festival

Deretan Mobil VW Hingga Porsche Klasik Siap Dipamerkan di Jogja Volkswagen Festival

Minggu, 06 Juli 2025
Tabrak Lari di Warungasem Batang Dini Hari Tadi, Korban Pria Dewasa dan Anak ...

Tabrak Lari di Warungasem Batang Dini Hari Tadi, Korban Pria Dewasa dan Anak ...

Minggu, 06 Juli 2025