HARIANE - Musim kemarau 2024 di Jogja diprediksi BMKG akan mundur jika dibandingkan dengan rata-ratanya pada tahun-tahun sebelumnya.
Awal musim kemarau di Jogja tahun ini menurut BMKG adalah Mei dengan rincian sebanyak 6 Zona Musim (ZOM) mundur 1 dasarian (10 hari), dan 2 ZOM mundur 2 dasarian.
Menurut siaran pers Stasiun Klimatologi DIY, Sleman yang diterbitkan hari ini Rabu, 20 Maret 2024, puncak musim kemarau di Jogja tahun ini berkisar pada periode Juli hingga Agustus.
Ramalan awal musim kemarau di Jogja tersebut dilihat berdasarkan dari sejumlah dinamika atmosfer yang saat ini terjadi di wilayah Indonesia.
Dinamika yang pertama adalah fenomena El Nino yang pada Maret ini bersifat moderat dan secara bertahap akan menjadi netral pada periode Mei-Juni-Juli 2024.
Fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini juga berada pada kondisi netral dan akan terus bertahan hingga pertengahan 2024.
Sementara itu prediksi anomali Suhu Muka Laut Perairan Indonesia pada Maret hingga Agustus 2024 secara umum didominasi oleh kondisi anomali hangat dengan kisaran nilai 0,5-2.0 derajat Celcius, dan diprediksi akan terus hangat hingga Agustus 2024.
Dinamika atmosfer lainnya adalah Monsun Australia yang pada Mei 2024 diprediksi masuk wilayah Indonesia bagian selatan kemudian diprediksi menguat Juni hingga Agustus 2024 dengan intensitas yang lebih lemah dibandingkan klimatologinya.
Kondisi musim kemarau 2024 di Jogja juga dipengaruhi oleh daerah pertemuan angin sekitar ekuator yang diprediksi berada pada posisi sedikit di selatan dibandingkan dengan klimatologinya sepanjang April hingga Juli 2024.
Awal Musim Kemarau 2024 di Jogja Tak Serentak
Diprediksi mulai masuk kemarau pada Mei, ternyata tidak semua wilayah di Jogja mulai mengalami kemarau secara bersamaan.
Menurut Staklim BMKG Jogja, pada Mei dasarian I wilayah Kabupaten Sleman bagian utara, Kabupaten Kulon Progo bagian utara, Kabupaten Gunungkidul bagian tengah dan selatan, serta Kota Yogyakarta akan mengalami masa musim kemarau duluan.