Berita , D.I Yogyakarta
Panen Perdana Bawang Merah di Parangtritis Bantul, Sultan Hamengku Buwana X: Sepakat Penuhi Kecukupan Pangan Masyarakat
HARIANE - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwana X menghadiri panen perdana bawang merah dengan pemanfaatan Electrifying Agriculture di Parangtritis, Kretek, Bantul, Kamis 24 Agustus 2023 pukul 16.00 WIB.
Selain gubernur, panen perdana diikuti pula Direktur Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian RI Prihasto Setyanto, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Sugeng Purwanto serta Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.
Sri Sultan Hamengku Buwana X dalam diskusi bersama para petani menyampaikan Pemda DIY bersama pemkab sepakat memenuhi kecukupan pangan di masyarakat.
"Kawasan yang didasari SK Bupati dengan kontrak minimal 10 tahun untuk menanam pangan bagi kecukupan masyarakat di daerah," ujar Sultan Hamengku Buwana X.
Sri Sultan Hamengku Buwana X juga menyebut akan menerapkan kembali hak Sultan Ground yang akan dimanfaatkan oleh warga untuk menanam tanaman herbal dan memanfaatkan tanah desa untuk pertanian.
"Bagi masyarakat desa yang sudah tidak menanam tanaman herbal, wajib menyisihkan sebagian tanah desa untuk tanaman herbal," jelasnya.
Tak hanya itu, tanah kas desa (TKD) dapat dimanfaatkan warga miskin dan pengangguran untuk bertani dengan syarat menyewa agar menjadi pemasukan anggaran pendapatan desa.
Panen Perdana Bawang Merah di Parangtritis Bantul Berkonsep Agro Electrifying
Sementara itu, Sugeng Purwanto menyampaikan bawang merah ataupun cabai merah merupakan komoditas andalan Kabupaten Bantul.
"Penanaman di lokasi ini (Parangtritis) dengan tanaman bawang merah seluas 200 hektar berkonsep agro electrifying yakni meninggalkan bahan bakar jenis diesel beralih ke listrik," ujarnya Sugeng.
Konsep pertanian menggunakan listrik, kata Sugeng, untuk biaya operasi memiliki efisiensi sebesar 70% dan juga lahan dapat terbebas dari polusi solar dan lain-lain.
Pihaknya juga telah menghitung rata-rata panen yang bisa didapatkan setiap hektarnya sebanyak 18 sampai 20 ton dengan harga total perhektarnya mencapai 200 juta.