Berita
Pasca Ditusuk Politisi Korsel Lee Jae Myung Dipulangkan, Polisi Ungkap Motif Pelaku
HARIANE - Politisi Koresel Lee Jae Myung yang mengalami insiden penusukan di lehernya pada 2 Januari 2024 lalu kini telah dipulangkan oleh rumah sakit.
Pemimpin partai oposisi Korea Selatan itu keluar dari RS pada Rabu, 10 Januari 2024 setelah menjalani operasi dan perawatan intensif.
Ketika memberikan keterangan kepada pers saat keluar dari Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul (SNU), Lee tidak secara gamblang mengonmentari kasus penyerangan terhadap dirinya.
"Saya harap insiden ini dianggap sebagai batu loncatan yang bisa menjauhkan politik yang memecah belah dan konfrontasi menuju ke pendekatan yang lebih santun dan inklusif," ujarnya dilansir dari laman The Korea Times.
Ketua Partai Demokrat Korea Selatan itu ditusuk oleh seorang pria berusia 60-an tahun ketika sedang mengunjungi proyek pembangunan bandara di Busan.
Lee yang mengalami luka benda tajam di bagian lehernya langsung dilarikan ke rumah sakit lokal sebelum dipindahkan ke RS SNU menggunakan helikopter untuk menjalani operasi.
Lee pun berterima kasih kepada polisi, petugas medis, dan petugas darurat yang menanganinya baik di Busan maupun Seoul. Ia pun berjanji mengabdikan sisa hidupnya untuk melayani rakyat.
Sementara itu, menurut laporan Yonhap News, pelaku penusukan Lee Jae Myung mengaku kepada polisi bahwa ia melakukan aksinya untuk mencegah sang politisi menjadi presiden.
Lee Jae Myung sempat mencalonkan diri menjadi Presiden Korea Selatan pada pemilu sebelumnya dan kalah tipis dengan Yoon Suk Yeol. Lee digadang-gadang akan mencalonkan diri lagi pada pemilu selanjutnya.
Kepolisian Busan menyebutkan hasil penyelidikan pelaku yang diketahui berusia 67 tahun dan disebut dengan nama Kim itu diserahkan ke kejaksaan untuk investigasi lebih lanjut.
Polisi juga menyebutkan Kim menyimpan dendam karena Lee yang diselidiki atas kasus yang menjeratnya tidak mendapatkan hukuman yang setimpal.
Sempat dikira bekerja atas perintah pihak tertentu, Kim disebut melakukan aksinya sendirian tanpa bantuan siapapun setelah dilakukan pemeriksaan pada ponsel dan riwayat transaksi keuangannya.