HARIANE – Banjir melanda kawasan Perumahan Bumi Progo Sejahtera di Kulon Progo, Jumat malam (28/3/2025). Akibat kejadian ini, satu rumah ambruk dan ratusan lainnya terendam air, bahkan hingga ketinggian 1,5 meter saat kejadian. Beruntung, tidak ada korban jiwa.
Hingga Minggu siang, proses pembersihan masih dilakukan oleh sejumlah warga, dibantu oleh relawan dan pihak terkait. Banjir tersebut diduga disebabkan oleh luapan Sungai Serang yang berada di barat perumahan.
Atas kejadian ini, Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, berharap Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) bisa segera melakukan normalisasi Sungai Serang.
"Tentunya perlu kerja sama. Kami meminta agar segera dilakukan langkah pengerukan oleh BBWSSO, karena sering terjadi secara periodik setiap tiga tahun, siklus banjir seperti ini," ucap Agung Setyawan.
Normalisasi sangat diperlukan karena Sungai Serang saat ini mengalami pendangkalan sejak beberapa tahun terakhir. Sedimentasi ini meningkatkan potensi risiko banjir saat hujan lebat melanda.
"Sedimentasi ini lumrah karena luruhannya berasal dari atas. Semua air melintas ke Sungai Serang dan membawa material tanah, sehingga pendangkalan terjadi sangat cepat. Kami memohon agar BBWSSO segera menormalisasi Sungai Serang dan anak sungainya, karena banjir ini terkait dengan dua sungai, yakni Sungai Serang dan Sungai Papah," ujar Agung.
Agung menjelaskan bahwa warga yang terdampak banjir sebanyak 411 orang. Sebanyak empat orang sempat mengalami kondisi darurat sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
"Semua bisa ditangani dengan baik setelah masuk ke rumah sakit. Alhamdulillah, mereka sudah pulang semua. Kami juga pastikan tidak ada yang meninggal dunia akibat banjir ini. Memang ada yang meninggal, tetapi di luar konteks ini. Warga yang meninggal berjarak cukup jauh, sekitar 1 km dari lokasi perumahan," ungkap Agung.****