Berita , Nasional

Petugas Pemilu 2024 Meninggal 71 Orang, KPU Klaim Telah Lakukan Strategi Preventif

profile picture Tim Red 4
Tim Red 4
Petugas Pemilu 2024 Meninggal 71 Orang, KPU Klaim Telah Lakukan Strategi Preventif
Petugas Pemilu 2024 Meninggal 71 Orang, KPU Klaim Telah Lakukan Strategi Preventif

HARIANE - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengungkapkan hingga 18 Februari 2024 ada sebanyak 71 orang petugas Pemilu 2024 atau badan ad hoc Pemilu meninggal dunia. 

Petugas yang meninggal tersebut terdiri dari 1 orang anggota PPK, 4 orang anggota PPS, 42 orang anggota KPPS, dan 24 orang Linmas.

Selain korban meninggal dunia, KPU juga mencatat ada sebanyak 4.567 orang jatuh sakit yang terdiri dari 136 orang di tingkat kecamatan atau PPK, 696 orang di tingkat desa atau PPS, 3.371 orang anggota KPPS TPS, dan 364 orang linmas. 

Dari 71 orang penyelenggara Pemilu 2024 yang meninggal, KPU mengungkapkan telah memberikan santunan kepada 4 di antaranya. 

"Untuk yang santunan tentu saja untuk menyalurkan santunan perlu verifikasi data tersebut dan juga dokumen-dokumen pendukung, misalnya seperti surat keterangan kematian, dan surat sehat apakah sedang dirawat atau tidak," terang Hasyim pada konferensi pers hari ini Senin, 19 Februari 2024. 

Jaminan Sosial untuk Petugas Pemilu 2024

Ketua KPU menerangkan bahwa kegiatan penyelenggaraan Pemilu terutama untuk mengantisipasi risiko beban kerja badan ad hoc yang berat, sebelumnya telah mempelajari kejadian pada Pemilu 2019 di mana sebanyak 722 petugas meninggal dunia. 

Hasyim menjelaskan KPU telah melakukan berbagai langkah yang diperlukan untuk mengantisipasi risiko beban kerja tersebut.

Langkah yang pertama adalah dengan membatasi usia petugas Pemilu 2024 menjadi maksimal 55 tahun lantaran pada kasus sebelumnya korban meninggal banyak yang berusia di atas 50 tahun. 

Kemudian petugas yang mendaftar juga harus dalam kondisi sehat yang dibuktikan dengan screening test. 

"Nah dalam kondisi sehat ini diinisiasi oleh Kantor Sekretariat Presiden atau KSP dan kemudian difasilitasi oleh Menteri Dalam Negeri dan juga BPJS Kesehatan dilakukan langkah-langkah berupa screening kesehatan," terang Hasyim.

Jumlah badan ad hoc yang mengikuti screening kesehatan disebut berjumlah 6,3 juta orang untuk mengetahui adanya penyakit bawaan atau komorbid. Jika ada, maka melalui Kemendagri badan ad hoc akan mendapatkan layanan kesehatan sebelum bertugas. 

Ads Banner

BERITA TERKINI

Gaji Pamong Kalurahan di Gunungkidul Naik Rp 70 Ribu

Gaji Pamong Kalurahan di Gunungkidul Naik Rp 70 Ribu

Sabtu, 18 Januari 2025 17:45 WIB
Tabrakan Motor vs Sepeda Listrik di Demak Memakan Korban Jiwa, Begini Kronologinya

Tabrakan Motor vs Sepeda Listrik di Demak Memakan Korban Jiwa, Begini Kronologinya

Sabtu, 18 Januari 2025 16:16 WIB
Kabar Gembira! Jamaah Indonesia Tak Menempati Mina Jadid saat Puncak Haji

Kabar Gembira! Jamaah Indonesia Tak Menempati Mina Jadid saat Puncak Haji

Sabtu, 18 Januari 2025 15:20 WIB
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Sabtu, 18 Januari 2025 10:36 WIB
Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Turun, Berikut Rinciannya

Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Turun, Berikut Rinciannya

Sabtu, 18 Januari 2025 10:35 WIB
DLH Cabut Laporan, Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Dibebaskan

DLH Cabut Laporan, Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Dibebaskan

Sabtu, 18 Januari 2025 08:22 WIB
Garuda Pertiwi Melangkah Mantap Menuju Piala Asia Futsal Wanita 2025, Siap rebut Juara ...

Garuda Pertiwi Melangkah Mantap Menuju Piala Asia Futsal Wanita 2025, Siap rebut Juara ...

Jumat, 17 Januari 2025 21:54 WIB
Hasil Kualifikasi Piala Asia Futsal Wanita 2025: Indonesia Cukur India 6-0

Hasil Kualifikasi Piala Asia Futsal Wanita 2025: Indonesia Cukur India 6-0

Jumat, 17 Januari 2025 18:42 WIB
Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Ajukan Permohonan, Polisi Tangguhkan Penahanan

Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Ajukan Permohonan, Polisi Tangguhkan Penahanan

Jumat, 17 Januari 2025 16:55 WIB
Guru Besar UGM Setujui Usulan Program MBG Pakai Dana Zakat, Asalkan Akuntanbilitasnya Tetap ...

Guru Besar UGM Setujui Usulan Program MBG Pakai Dana Zakat, Asalkan Akuntanbilitasnya Tetap ...

Jumat, 17 Januari 2025 15:54 WIB