Berita , Nasional
PM Australia Naik Sepeda Bersama Jokowi, Sebuah Cara Baru Diplomasi yang Praktis
Ichsan Muttaqin
PM Australia Naik Sepeda Bersama Jokowi, Sebuah Cara Baru Diplomasi yang Praktis
HARIANE - Anthony Albanese, PM Australia naik sepeda bersama Jokowi dari Istana menuju Resto Raasa. Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya Presiden RI, Jokowi untuk mempererat silaturahmi bersama PM Australia.
Berita PM Australia naik sepeda bersama Jokowi dibagikan oleh Anthony Albanese melalui akun Instagram pribadinya, @albomp pada Senin, 6 Juni 2022.
Dalam postingannya tersebut, terlihat PM Australia naik sepeda bersama Jokowi sedang berbincang sembari mengayuh sepeda.
PM Australia naik sepeda bersama Jokowi
BACA JUGA : Presiden RI Jokowi Menghadiri KTT ASEAN AS 2022 di Washington DC, Temu Kangen dengan Presiden Joe Biden Setelah 4 TahunDilansir dari akun Instagram PM Australia, Anthony Albanese, @albomp yang mengunggah foto dan menuliskan caption : "Saya merasa terhormat bisa berkendara bersama dengan Presiden @jokowi melewati taman pagi ini. Suatu kehormatan untuk dapat menikmati tur pribadi dan menyenangkan di tempat yang indah," tulisnya. Anthony Albanese juga takjub dengan sepeda yang dikendarai oleh keduanya. Diketahui sepeda tersebut adalah sepeda bambu. “Presiden telah menawarkan kepada saya untuk membawa sepeda itu kembali ke Australia dan Anda akan melihat saya mengendarai sepeda bambu satu-satunya di Canberra. Tapi itu adalah pengalaman yang luar biasa dan setiap kali saya naik sepeda, saya akan ingat persahabatan dengan Presiden Widodo,” ungkap Albanese. Jokowi mengungkapkan bahwa sepeda yang digunakan oleh keduanya benar merupakan sepeda bambu yang dibuat oleh Singgih S. Kartono. Sepeda bambu tersebut ternyata berasal dari Temanggung, Jawa Tengah. Sepeda ini dirancang khusus untuk berkendara di jalan raya. Kunjungan PM Australia kali ini merupakan kunjungan bilateral sejak dua minggu Anthony Albanese resmi dilantik menjadi Perdana Menteri Australia. Kunjungan bilateral PM Australia, Anthony Albanese didampingi oleh beberapa menteri, seperti Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, Menteri Perdagangan Australia Don Farrel dan Menteri Industri dan Sains Australia Ed Husic.