Berita
Lagi-lagi, Polisi Amankan 2 Remaja Hendak Tawuran di Pancoran, Simak Pendapat Psikolog Terhadap Fenomena Ini
Fadila Nur
Lagi-lagi, Polisi Amankan 2 Remaja Hendak Tawuran di Pancoran, Simak Pendapat Psikolog Terhadap Fenomena Ini
Selanjutnya, kedua remaja tersebut dibawa ke Polsek Pancoran untuk dimintai keterangan.
Dari penangkapan kedua remaja tersebut, rencananya Polsek Pancoran akan melakukan pemanggilan orang tua yang bersangkutan dan pihak sekolah.
"Kami akan panggil orang tuanya dan memanggil pihak sekolah untuk dilakukan pembinaan," tukas Kompol Rudiyanto.
Pendapat Psikolog Terhadap Maraknya Fenomena Tawuran
Akhir-akhir ini, masyarakat dihebohkan dengan maraknya fenomena tawuran yang terjadi di kalangan remaja. Dikutip dari laman Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, istilah tawuran dapat diartikan sebagai perkelahian massal atau perkelahian yang dilakukan secara beramai-ramai. Pada umumnya, remaja melakukan aksi tawuran selepas pulang sekolah. Mirisnya, aksi tawuran dilakukan secara turun temurun oleh senior pada juniornya. Tak jarang para senior membekali junior tentang caranya berkelahi dan cara mengenali musuh tawuran. Psikolog Erik H. Erikson berpendapat bahwa, alasan utama yang melatarbelakangi maraknya aksi tawuran di kalangan remaja adalah untuk mencari jati diri serta menunjukkan pada orang dewasa bahwa remaja memiliki status yang lebih tinggi, lebih dianggap atau bahkan lebih populer dibandingkan kelompok sebayanya. Faktor pemancing tawuran pun biasanya dimulai dari hal yang sepele seperti adanya sebuah pertandingan atau nonton konser, bersenggolan di bis, ajaran turun temurun dari senior, berebut pacar, dan hal lainnya. Dari beberapa faktor tersebut, ajaran turun temurun dari senior mengambil andil yang paling besar untuk penyebab terjadinya tawuran.BACA JUGA : Kronologi Tawuran di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Melibatkan 2 Kelompok Silat hingga 3 Orang Jadi Korban Lemparan Batu