Berita , Gaya Hidup , Jabodetabek
Polisi Ungkap Hasil Otopsi Anak Tamara Tyasmara, Ini Penyebab Kematian Dante
HARIANE - Polisi mengungkapkan hasil otopsi anak Tamara Tyasmara yang diduga sengaja ditenggelamkan oleh kekasihnya yang kini sudah jadi tersangka, Yudha Arfandi.
Raden Adante Khalif Pramudityo atau Dante (6) meninggal dunia saat sedang berenang dengan Yudha pada Sabtu, 27 Januari 2024 di sebuah kolam renang di kawasan Suren Sawit, Jakarta Timur.
Kasus anak Tamara Tyasmara dengan DJ Angger Dimas itu pun berubah menjadi kasus pembunuhan yang kini ditangani oleh Polda Metro Jaya.
Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Puslabfor Bareskrim Polri, tidak ditemukan adanya tanda-tanda keracunan pada organ Dante.
"Pemeriksaan yang kami lakukan adalah pemeriksaan alkohol, pemeriksaan arsen, kemudian pemeriksaan sianida, pemeriksaan merkuri, pemeriksaan pestisida, dan pemeriksaan obat-obatan berbahaya," jelas ahli toksikologi Puslabfor Bareskrim Polri, AKPP Faizal Rahmat pada konferensi pers Selasa, 12 Februari 2024.
"Hasil pemeriksaan organ hati korban adalah negatif, tidak ditemukan senyawa berbahaya di korban," sambungnya.
Selain diuji racun, tubuh Dante juga diotopsi untuk menemukan tanda-tanda kematian akibat tenggelam. dr. Farah yang melakukan otopsi tersebut menyebutkan tubuh korban saat diperiksa sudah dalam tahap pembusukan lanjut karena diangkat 10 hari setelah dimakamkan.
Menurut dr. Farah, kondisi hati Dante juga sudah mencair yang diduga akibat dari masuknya air dalam jumlah yang banyak. Sementara itu dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya patah tulang, retak tulang, maupun rembesan darah dan tanda-tanda pendarahan lainnya pada tubuh korban
Ia menyebut, untuk mencari tanda-tanda masuknya air ke dalam tubuh, sampel harus diambil dari sumsum tulang paha. Hal tersebut karena pemeriksaan melalui organ sudah sulit dilakukan akibat tubuh korban yang sudah membusuk.
Dari pengambilan sampel sumsum tulang paha tersebut ditemukan terdapat tanaman air yang menandakan tubuh Dante kemasukan air dan menguatkan dugaan bahwa korban meninggal dunia karena tenggelam.
"Dengan demikian keterangan dari penyidik bahwa saat pemeriksaan pertama di RS Pondok Kopi dan Premier Jatinegara adanya tanda-tanda terendam berupa badannya basah semuanya kemudian tangannya keriput, ditambah ada tanda-tanda kekurangan oksigen berupa bibirnya itu keunguan, kemudian kuku-kuku korban juga ungu, itu menunjukkan bahwa korban kekurangan oksigen berat," jelas dr. Farah.
"Kemudian hasil pemeriksaan otopsinya juga didukung kami temukan tumbuhan air dalam sumsum tulang, sementara kami menyimpulkan bahwa kondisi korban sesuai dengan akibat tenggelam atau masuknya air ke saluran pernapasan," lanjutya soal penyebab Dante meninggal. ****