Berita , D.I Yogyakarta
Ponpes Ainul Yakin di Bantul Asuh Puluhan Santri Berkebutuhan Khusus
Namun tak jarang santriwati diberikan kelas menulis, hadrah, berkebun, dan memasak.
“Mengajar itu disesuaikan dengan kategori anaknya, yang penting hal-hal dasar dalam hidup seperti mengurus diri sendiri. Kalau anak memungkinkan kemampuannya lebih, kami usahakan. Harapannya anak-anak itu hidup bermasyarakat, beribadah, dan belajar,” tuturnya.
Hari mengungkapkan bahwa orang tua santri sendiri sudah mempercayakan pondok pesantren tersebut untuk mengasuh anaknya.
Tak heran sebagian besar santri jarang pulang ke rumah karena sudah nyaman dengan situasi yang dibangun dalam ponpes tersebut.
Selain diberikan pemahaman life skill, anak-anak juga diberikan kesempatan untuk mendapatkan perawatan dari psikolog maupun psikiater.
“Disini anak itu makan teratur, punya teman sebaya, tempat yang nyaman, dan tahu mau ngapain, anak itu akan kondusif. Kalau pulang anak bisa tidak kondusif, jadi kebanyakan orang tua meminta anaknya tetap disini, walaupun mereka sendiri juga sedih tidak bisa ketemu anaknya,” ujar dia.
Ia mengungkapkan, tujuan ponpes dibawah pimpinannya yang dikhususkan untuk putri ialah untuk memberikan ruang aman bagi perempuan.
Lebih lanjut disampaikan olehnya bahwa ponpes tersebut ingin menyelamatkan anak-anak perempuan dengan kebutuhan khusus dari kejahatan seksual.
“Karena anak berkebutuhan khusus itu kebanyakan tidak paham norma, jadi mereka rentan terkena kejahatan seksual,” jelasnya.
Hari menambahkan, kesulitan sendiri dalam menangani santri berkebutuhan khusus adalah kondisi mereka yang impulsif.
Sehingga para guru pengasuh yang saat ini ada 7 di Ponpes Ainul Yakin tersebut harus selalu mengembangkan ataupun memperbarui pengetahuan.
“Anak itu kadang mempertanyakan atau melakukan sesuatu diluar dugaan kita, tentunya kita harus siap dan jauh lebih pintar dari mereka,” tandasnya. ****