Berita , Headline
Profil KH Yahya Cholil Staquf: Visi Ke-NU-an dan Perdamaian Palestina-Israel

KH Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab disapa Gus Yahya, adalah sosok ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki peran besar dalam menjembatani dialog lintas agama serta memperjuangkan perdamaian antara Palestina dan Israel.
Sebagai pemimpin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026, Gus Yahya melanjutkan visi Gus Dur dalam membangun toleransi antar umat beragama di kancah internasional.
Biografi Singkat KH Yahya Cholil Staquf
Gus Yahya lahir di Rembang, Jawa Tengah, pada 16 Februari 1966. Ia adalah putra dari KH Cholil Bisri serta keponakan dari KH Mustofa Bisri (Gus Mus).
Masa kecil dan remajanya dihabiskan untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren Al Munawir Krapyak, Yogyakarta, di bawah asuhan KH Ali Maksum.
Selain pendidikan pesantren, ia juga pernah menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Sosiologi FISIP UGM, Yogyakarta.
Sebagai putra dari seorang kiai kharismatik, Gus Yahya telah aktif mengamati kegiatan NU sejak usia muda.
Namun, kiprah resminya di PBNU baru dimulai pada 2010 atas ajakan KH Sahal Mahfudz, yang memberinya tugas untuk membangun kembali jaringan Gus Dur di tingkat internasional.
Peran Gus Yahya dalam Dialog Lintas Agama
Sejak saat itu, Gus Yahya banyak terlibat dalam forum-forum dialog lintas agama. Ia menjalin komunikasi dengan pemimpin dunia, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat, Presiden Afghanistan, dan tokoh Taliban.
Ia juga pernah mengunjungi Vatikan untuk berdialog dengan Paus, serta membangun hubungan dengan parlemen Inggris dan Presiden Uni Eropa.
Sebagai bentuk kontribusi akademik dan spiritual, Gus Yahya menginisiasi pendirian Bayt Ar-Rahmah Li ad-Da'wa Al-Islamiyah rahmatan Li Al-alamin di California, Amerika Serikat.