Berita , Headline
Profil KH Yahya Cholil Staquf: Visi Ke-NU-an dan Perdamaian Palestina-Israel
Ichsan Muttaqin
Di tubuh NU, Gus Yahya adalah tokoh yang meneruskan perjuangan Gus Dur di kancah Internasional untuk mencari solusi penyelesaian konflik antar agama (Foto : Youtube/NUTV)
Selama bertahun-tahun bergulat dengan dunia internasional, Gus Yahya akhirnya menginisiasi berdirinya Bayt Ar-Rahmah Li adDa'wa Al-Islamiyah rahmatan Li Al-alamin, sebuah institut keagamaan di California, Amerika Serikat yaitu yang mengkaji agama Islam untuk perdamaian dan rahmat alam.
Karena hubungan yang baik dengan dunia luar ini, di tahun 2015, Gus Yahya dipercaya menjadi tenaga ahli perumus kebijakan pada Dewan Eksekutif Agama Agama Amerika Serikat–Indonesia yang didirikan berdasarkan perjanjian bilateral yang ditandatangani oleh Presiden Obama dan Presiden Jokowi.
Lalu pada tahun 2020 lalu, Pria yang pernah menjabat sebagai juru bicara kepresidenan di masa Gus Dur ini menghadiri undangan di Vatikan untuk menjadi salah satu narasumber membahas konflik antar Agama Ibrahim, yakni Yahudi, Nasrani dan Islam.
Di sana, ia mengajak para pemuka ke 3 agama untuk melihat agama dari prespektif baru yang membawa pada perdamaian. Apalagi, konflik antar agama samawi ini oleh kaum sekuler di jadikan propaganda menyudutkan kaum beragama.
“NU harus hadir memang. Karena NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia harus bisa menjembatani permasalahan ini. Karena pada dasarnya kita ini organisasi agama, maka titik tolak pendekatannya tentu berdasar agama. Saya selalu menolak kalau diajak berbicara politik,” ujarnya.