Berita
Rakernas V LESBUMI NU 2022, Gus Yahya Tekankan Fungsi Seni Budaya Bagi NU dan Masyarakat
Rizky Riawan Nursatria
Rakernas V LESBUMI NU 2022 dibuka oleh Gus Yahya. (Foto: Youtube/TVNU)
HARIANE - Gelaran Rakernas V LESBUMI NU 2022, Jumat, 2 Desember 2022, secara resmi telah dibuka. Bertempat di Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, acara tersebut berlangsung khidmat dan lancar.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, atau yang biasa disapa Gus Yahya membuka rangkaian agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU, dengan sambutan dan doa bagi keberlangsungan acara.
Dalam acara Rakernas V LESBUMI NU 2022 turut hadir pula Ketua PBNU, H Amin Said Husni, Ketua PBNU, Hj Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, serta Ketua Lesbumi PBNU, KH M Jadul Maula.
"Saudara sekalian, para peserta rakernas Lesbumi, Alhamdulillah, ada keberuntungan dari Lesbumi ini ada takdir melaksanakan rakernas ini di pusat Kebudayaan Betawi, dengan Backdrop bernuansa betawi, yang akan memberikan warna dan momentum untuk mengingatkan masyarakat tentang keindahan budaya betawi yang perlu dijaga dan dipertahankan," buka KH Yahya Cholil Staquf dalam sambutannya di Rakernas V LESBUMI NU 2022 via TVNU.
BACA JUGA : Lesbumi dan Pergunu Bantul Gelar Sinau Dongeng, Adakan Pelatihan Pendongeng untuk Guru dan Pegiat AnakDalam kesempatan tersebut, KH Yahya Cholil Staquf, menekankan tentang tugas dan fungsi lembaga di lingkungan NU, termasuk Lesbumi. Sebagai lembaga, Lesbumi PBNU tidak membuat produk kegiatan seperti pertunjukan tari dan teater. Selain itu, dalam Rakernas V LESBUMI NU 2022 beliau kembali menegaskan LESBUMI perlu mendorong timbulnya produk kegiatan baru yang diperlukan organisasi di lingkungan jamaah NU serta masyarakat luas. "Jadi, tidak seharusnya Lesbumi ini membuat pertunjukan-pertunjukan seni, teater atau tari. Lesbumi harus membangun agenda tentang bagaimana seni budaya ini dikembangkan di NU," tegas KH Yahya Cholil Staquf. KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan bagaimana fungsi Seni Budaya yang secara rinci perlu digelakkan oleh LESBUMI. Produk budaya yang ada perlu ditambah, dan tidak berfokus pada produk budaya yang sudah ada. "LESBUMI ini nanti akan memiliki atau membangun perspektif seni budaya apa yang perlu dikembangkan dan dibangun ke depannya," ucap KH Yahya Cholil Staquf.
BACA JUGA : Pelatihan Transformasi Digital PERGUNU Bantul dan DIY 2022, REFO Hadir Bagikan Pengalaman Serta Inovasi Baru