Berita , D.I Yogyakarta
Rektor UMY Bantah Motif Mutilasi di Turi Sleman Karena Penelitian LGBT
HARIANE - Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Gunawan Budianto membantah kematian mahasiswa yang bernama Redho Tri Agustian korban mutilasi di Turi Sleman karena penelitian LGBT.
Bantahan Rektor UMY tersebut mengacu pada keterangan Polda DIY yang menurutnya tidak ada hubungannya dengan penyimpangan atau LGBT seperti isu-isu yang beredar.
"Diskusi orang-orang terdekat Redho dan kepolisian menyatakan bahwa korban tidak memiliki perilaku yang menyimpang seperti berita-berita yang beredar," ujar Gunawan Budianto saat diwawancarai awak media, Rabu, 9 Agustus 2023.
Sesuai dengan keterangan kepolisian, kata Gunawan, Redho merupakan korban tindak kekerasan atau kriminal, jadi tidak ada hubungannya dengan LGBT.
Sedangkan untuk penelitian LGBT yang diklaim dilakukan Redho, Gunawan juga membantah hal tersebut yang sebelumnya disampaikan salah satu Dosen UMY.
Meskipun begitu, Gunawan tak menapik bahwa Redho memiliki banyak penelitian dengan tema entrepreneur yang diketuai langsung oleh korban mutilasi di Sleman tersebut.
"Korban juga mendapat dana hibah untuk penelitian dari lembaga mahasiswa, namun tidak ada topik LGBT yang kita temukan," ucapnya.
Gunawan menuturkan penelitan Young Entrepreneur Redho Tri Agustian mendapatkan posisi kedua dan akan ikut serta pada tingkat nasional nantinya.
Namun, sebelum pengumuman disampaikan, kabarnya hilangnya Redho Tri Agustian telah beredar sampai dengan penemuan anggota tubuh manusia di Turi Sleman yang menunjukan tubuh salah seorang mahasiswa UMY itu.
"Jadi motifnya telah bergeser dari yang pertama, membuat kami merasa lega," tuturnya.
Jenazah Korban Mutilasi di Turi Sleman akan Dibawa ke Bangka Belitung
Lebih lanjut, Gunawan menjelaskan pihaknya telah mendampingi keluarga korban dan membiayai kepulangan jenasah Redho Tri Agustian ke kampung halaman korban yakni Pangkalpinang, Bangka Belitung, pada Jumat, 4 Agustus 2023 lalu.