Berita , D.I Yogyakarta

Rencana Penataan Stasiun Lempuyangan, 13 Rumah Peninggalan Belanda Terdampak

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
stasiun lempuyangan
Warga RW 01 Bausasran menolak rencana penataan Stasiun Lempuyangan. (Foto: hariane/Wahyu Turi)

HARIANE - Sebanyak 13 rumah tinggal dan satu kantor di Bausasran bakal terdampak jika Stasiun Lempuyangan terealisasi untuk dilakukan penataan.

Ketua RW 01 Bausasran, Antonius Yosef Handriutomo mengatakan bahwa warga di kawasan tersebut rata-rata sudah bermukim puluhan tahun. Bahkan Anton sendiri yang akan menginjak usia 60 tahun lahir dan besar di kediamannya.

Ia menyampaikan, rumah-rumah yang kena imbas itu merupakan peninggalan Belanda, dibangun sekitar tahun 1920. Bahkan ke-13 rumah tersebut telah mendapat sertifikat warisan budaya.

“Kita bukan cagar budaya tapi warisan, warisan budaya ini satu tingkat dibawah cagar budaya. Kita semua ini bangunan sekitar tahun 1920, dan ini memang dibuat waktu itu oleh NIS (Netherlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij). Dan kerjasama antara NIS dalam hal ini pihak Belanda dan pihak kasultanan itu sebetulnya telah berakhir pada 31 Desember 1971,” kata Anton, Kamis (10/4/2025).

“Ini kita ada perjanjiannya dalam Bahasa Jawa ada, dalam Bahasa Indonesia jaman tahun dulu, ada juga dalam aksara Jawa dan Bahasa Belanda, ada semua disini. Ini kita semua bisa tahu bahwa NIS telah selesai perjanjiannya dengan kasultanan 31 Desember 1971, setelah itu tidak ada perpanjangan atau apa sampai tiba-tiba ada yang namanya palilah itu. Setahu saya seperti itu,” sambungnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya disebutkan bahwa pihak PT KAI memiliki surat palilah yang dikeluarkan pihak Kraton Ngayogyakarta untuk mengelola daerah ini.

Sedangkan warga sendiri memiliki surat keterangan tanah (SKT) yang dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mendiami rumah di kawasan ini.

Sengketa lahan pun terjadi antara kedua belah pihak. PT KAI ingin menyulap kawasan tersebut untuk pengembangan Stasiun Lempuyangan, sedangkan warga yang sudah tinggal puluhan tahun ingin tetap bertahan karena meyakini lahan tersebut berstatus Sultan Ground.

Anton menjelaskan, pada 13 Maret 2025 PT KAI bersurat kepada warga untuk sosialisasi.

Namun warga menolak karena agenda sosialisasi dilaksanakan secara mendadak, yakni di hari berikutnya.

Selain itu warga merasa terintimidasi di mana PT KAI memboyong Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) dalam menyerahkan surat tersebut.

“Kemudian kita tidak mau karena tempat diadakan di PT KAI, kita pengen di tempat yang netral, di kelurahan atau kecamatan. Akhirnya sosialisasi kedua dilakukan di kelurahan yaitu pada tanggal 26 Maret,” jelasnya.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Daftar Embarkasi Jemaah Haji Berangkat 26 Mei 2025, Cek Disini Yuk

Daftar Embarkasi Jemaah Haji Berangkat 26 Mei 2025, Cek Disini Yuk

Minggu, 25 Mei 2025
Kecelakaan Beruntun di Jalan Samas Bantul, Seorang Perempuan Tewas

Kecelakaan Beruntun di Jalan Samas Bantul, Seorang Perempuan Tewas

Minggu, 25 Mei 2025
Dorong Nenek Hingga Tewas, Pelaku Pencurian di Gajahmungkur Semarang Dicokok Polisi

Dorong Nenek Hingga Tewas, Pelaku Pencurian di Gajahmungkur Semarang Dicokok Polisi

Minggu, 25 Mei 2025
DKPP Bantul Minta Panitia Kurban Ikut Jaga Lingkungan, Pakai Kemasan Ramah Lingkungan dan ...

DKPP Bantul Minta Panitia Kurban Ikut Jaga Lingkungan, Pakai Kemasan Ramah Lingkungan dan ...

Minggu, 25 Mei 2025
Viral Video Jemaah Haji Terlantar di Hotel Makkah, Begini Penjelasan Kemenag

Viral Video Jemaah Haji Terlantar di Hotel Makkah, Begini Penjelasan Kemenag

Minggu, 25 Mei 2025
Gas Melon Meledak, Ibu dan Anak Di Gunungkidul Terbakar

Gas Melon Meledak, Ibu dan Anak Di Gunungkidul Terbakar

Minggu, 25 Mei 2025
Harga Emas Antam Hari ini Minggu 25 Mei 2025 Berapa? Investor Bisa Cek ...

Harga Emas Antam Hari ini Minggu 25 Mei 2025 Berapa? Investor Bisa Cek ...

Minggu, 25 Mei 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Minggu 25 Mei 2025, Naik atau Turun?

Harga Emas Perhiasan Hari ini Minggu 25 Mei 2025, Naik atau Turun?

Minggu, 25 Mei 2025
Gelar Konfercab Ke-15: Ahmad Sidik Terpilih Ketua PC GP Ansor Bantul 2025–2029

Gelar Konfercab Ke-15: Ahmad Sidik Terpilih Ketua PC GP Ansor Bantul 2025–2029

Sabtu, 24 Mei 2025
Sarikat Dagang Islam Adalah Pelopor Kebangkitan Nasional, Bukan Budi Utomo

Sarikat Dagang Islam Adalah Pelopor Kebangkitan Nasional, Bukan Budi Utomo

Sabtu, 24 Mei 2025