Berita , D.I Yogyakarta
Rencana Penataan Stasiun Lempuyangan, 13 Rumah Peninggalan Belanda Terdampak

Dari sosialisasi tersebut, PT KAI menyampaikan bahwa yang terkena imbas dari rencana penataan Stasiun Lempuyangan terdiri dari 13 rumah tinggal dan satu kantor.
“Kita semua diminta untuk keluar dari rumah ini maksimal 31 Mei 2025. Jadi dua bulan lagi dari sosialisasi itu,” terangnya.
Nantinya, di Jalan Lempuyangan akan dibuat dop off untuk Stasiun Lempuyangan. Sedangkan Jalan Lempuyangan akan dipindah ke belakang rumah-rumah yang terkena imbas.
“Ada satu RT di situ yang nanti untuk pengganti Jalan Lempuyangan, ittu planningnya. Dan pengembangan ke selatan itu rencananya lebih terfokus untuk KRL, nanti kedepannya setelah selatan selesai nanti akan ke utara yaitu untuk kereta-kereta jarak jauh,” imbuhnya.
“Jadi pengembangannya masih sangat panjang, yang jelas imbas kami seperti itu. Dan sejak Lebaran kemarin belum ada sosialisasi atau pertemuan lanjutan karena jadwalnya adalah untuk pengukuran dan negosiasi, itu belum dilakukan. Tapi warga sudah berupaya, kita audiensi kemarin hari Rabu dengan Wali Kota, diterima Pak Hasto Pak Wawan dan 3 staf. Dari situ beliau akan menulis surat kepada kasultanan menanyakan bagaimana duduk permasalahannya,” tandasnya.
Usai audiensi, lanjut Anton, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo langsung meninjau kawasan tersebut. Kepada Anton, Hasto menyampaikan akan menghubungi kasultananan untuk dipertemukan GKR Mangkubumi.****