Berita , D.I Yogyakarta
Sejumlah Peternak di Gunungkidul Tolak Vaksin PMK, DPKH Gunungkidul Terus Berikan Edukasi
HARIANE – Sejumlah Peternak di Gunungkidul Tolak Vaksin PMK. Penolakan ini berpotensi menghambat upaya pengendalian penyakit ternak di wilayah tersebut.
Jumlah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi di Kabupaten Gunungkidul terus meningkat. Hingga saat ini, sebanyak 1.800 sapi dilaporkan terjangkit PMK di wilayah tersebut.
Meski Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul telah mengupayakan berbagai langkah, termasuk vaksinasi, pelaksanaan program ini mengalami kendala akibat penolakan dari sejumlah peternak.
Para peternak beranggapan bahwa vaksinasi justru memperburuk kondisi kesehatan ternak mereka.
Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, menyatakan bahwa pihaknya menargetkan pendistribusian 3.000 dosis vaksin pada Januari 2025.
"Setiap hari kami menjadwalkan vaksinasi, tetapi juga harus menangani pengobatan ternak yang sakit dan penyemprotan disinfektan," kata Wibawanti, Jumat (24/1/2025).
Namun, Wibawanti menjelaskan bahwa vaksinasi tidak berjalan lancar karena beberapa peternak menolak.
DPKH harus memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada mereka terkait pentingnya vaksin PMK untuk kesehatan ternak.
"Misalnya, dari 48 peternak yang dijadwalkan menerima vaksinasi, hanya 27 yang bersedia," terangnya.