Berita , D.I Yogyakarta
Sepekan Gelar Operasi Patuh Progo 2024 di Gunungkidul, 653 Pelanggar Ditindak Sebagian Dibawah Umur
HARIANE - Dalam sepekan, jumlah pengendara yang terjaring razia saat pelaksanaan Operasi Patuh Progo 2024 di Kabupaten Gunungkidul mencapai 653 pengendara. Mayoritas pelanggar yakni anak yang masih dibawah umur.
Jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Gunungkidul telah menginsentifkan razia pengendara kendaraan bermotor dalam Operasi Patuh yang dilaksanakan mulai tanggal 15 sampai 28 Juli 2024.
Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Kevin Ibrahim menjelaskan hingga saat ini masih banyak pengendara, khususnya sepeda motor yang mengabaikan tata tertib lalu lintas dalam berkendara.
"Penindakan terhadap pelanggar secara kasat mata dengan total 653 pelanggar selama sepekan, masih banyak anak di bawah umur yang nekat berkendara padahal belum memiliki SIM," kata Kevin saat dihubungi melalui telepon pada Senin, 22 Juli 2024.
Dikatakannya, selain anak dibawah umur, pelanggar juga didominasi oleh kendaraan roda dua baik yang pengemudi tidak menggunakan helm, lawan arus, kendaraaan yang tidak spesifikasi atau tidak dilengkapi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dan tidak memiliki SIM.
Sementara untuk kendaraan roda empat atau lebih, masih banyak pengemudi yang tidak memperhatikan keselamatan dengan tidak menggunakan safety belt atau sabuk keselamatan.
"Setiap harinya ada dua sampai tiga titik razia selama 24 jam, dalam sehari paling tidak 85 pengendara mengantongi surat tilang," jelasnya.
Lebih lanjut, Kevin menjelaskan, dalam Operasi Patuh Progo di Gunungkidul, ada 11 sasaran prioritas yang menjadi target operasi, diantaranya ialah pengendara di bawah umur, menaiki sepeda motor lebih dari dua orang, tidak menggunakan perlengkapan keselamatan, melawan arus, knalpot brong, TNKB tidak sesuai spesifikasi teknis, ODOL, Truck atau pick up memuat orang, menggunakan telepon genggam sambil berkendara, dan pengendara dalam pengaruh alkohol.
"Selain penindakan, kami juga melakukan teguran, misalnya komponen kendaraan tidak lengkap, namun pada prinsipnya bagi pengendara yang melanggar kami tindak," tegasnya.
Dalam pelaksanaannya, terdapat pengendara-pengendara yang takut melihat petugas kepolisian. Hal ini terbukti banyak pengendara yang menghindar dengn berputar arah ketika melihat ada razia.
"Banyak pengendara yang memutar balik atau tiba-tiba masuk gang saat kami razia, tetapi kami mengedepankan keselamatan pengendara," jelasnya.
Pihaknya terus memberi himbauan kepada masyarakat untuk lebih patuh terhadap tata tertib berlalu lintas. Perlengkapan keselamatan dan kelengkapan komponen kendaraan bermotor harus selalu diperhatikan sebelum berkendara.