Berita , Budaya , D.I Yogyakarta
Seperangkat Alat Sholat dan Alquran Jadi Mahar Dhaup Agung Kadipaten Pakualaman
HARIANE- Ijab kabul dari pernikahan Putra bungsu Adipati Pura Pakualaman KGPAA Paku Alam (PA) X, BPH Kusumo Kuntonugroho dengan Laily Annisa Kusumastuti telah berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB di Masjid Agung Pura Pakualaman.
Pengantin laki-laki dan pengantin perempuan mengenakan busana batik motif Indra Widagda ‘Indra yang pandai’. Motif inimerupakan motif pertama yang dibuat berdasarkan iluminasi Bathara Indra dalam naskah Sěstradisuhul dan Sěstra Agěng Adidarma.
Ijab kabul yang penuh sarat makna ini penuh dengan adat tradisi dari Kadipaten Pakualaman, dimana yang berbeda yakni tidak adanya MC atau pemandu acara melainkan hanya melalui kode-kode yang telah dipahami satu sama lain.
Sementara yang bertugas sebagai wali nikah adalah dr. Tri Prabowo, M.Kes.,Sp.PD., FINASIM dan sebagai saksi adalah K.P.H Jurumartani dan Prof. Dr. drg. Sudibyo, Sp.Perio(K).
Juru Pranata Lampah, Mas Ngabehi Citropanambang menjelaskan prosesi ijab kabul berlangsung dengan khidmat, adapun mahar yang diberikan pengantin kakung yakni seperangkat alat sholat dan Alquran.
"Maskawin alat salat dan Alquran itu yang digunakan sebagai maskawin, kemudian setelah sah langsung doa oleh di Kyai Salahuddin," ujarnya.
Selain itu, yang berbeda dalam prosesi ini yakni pengantin isteri masih tidak boleh bertemu langsung dengan pengantin kakung meskipun ijab kabul telah dilaksanakan.
"Secara adat belum boleh berjumpa walaupun secara syariat tadi sudah dinyatakan sah jadi akad nikah harus nunggu prosesi adat "Panggih" terlebih dahulu," ujarnya dalam konferensi pers di Media Center Pura Pakualaman pada Rabu, 10 Januari 2023.
Sehingga menurut Mas Ngabehi Citropanambang, pengantin isteri ditempatkan saat Ijab di pengulon Komplek Masjid Puro Pakualaman agar tidak dapat bertemu atau melihat pengantin kakung.****