HARIANE - Banjir di Kudus yang tercatat terjadi sejak Sabtu, 10 Maret 2024 akibat hujan dengan intensitas tinggi hingga kini masih menggenangi sejumlah titik.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Kudus yang diperbarui pada Minggu, 24 Maret 2024 pukul 15.00 WIB, genangan air masih terjadi di wilayah Jati dengan ketinggian air antara 10-30 cm.
Genangan air juga ada di wilayah Undaan dengan ketinggian 10-40 cm, sedangkan di wilayah Mejobo air masih menggenang dengan ketinggian antara 5-30 cm.
Sementara akibat banjir di Kudus yang meggenangi akses jalan dengan ketinggian 20 hingga 200 cm, akses jalan protokol Jati Wetan sampai ke Gedung JHK Kudus mengalami banyak lubang.
Hingga hari ini BPBD Kabupaten Kudus masih melakukan pendataan dan assessment data secara periodik.
Pelayanan terhadap penanganan bencana dan korban terdampak dilakukan di 33 titik pengungsian termasuk penyaluran logistik bantuan untuk kebutuhan dapur umum.
Dilaporkan hingga saat ini ada 2.838 jiwa warga Kudus terdiri dari 767 KK yang mengungsi di tempat-tempat pengungsian.
Hal tersebut lantaran banjir yang melanda wilayah Kudus dan sekitarnya menyebabkan 31 desa dari 5 kecamatan terdampak.
Wilayah yang terdampak banjir di Kudus adalah Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Undaan, Kecamatan Mejobo, Kecamatan Jekulo, dan Kecamatan Jati.
Tak hanya merendam pemukiman warga, banjir juga menyebabkan ratusan sarana pendidikan, keagamaan, kesehatam, dan perkantoran lainnya terendam. Ditambah dengan ribuan ekor hewan yang juga menjadi korban dari banjir Jawa Tengah tersebut.
Di pengungsian, BPBD Kabupaten Kudus menginformasikan logistik apa saja yang saat ini paling dibutuhkan, yaitu sembako, nasi bungkus, makanan kering, gas, tikar, kasur, selimut, obat-obatan, air mineral, popok anak dan popok dewasa, serta kebutuhan wanita dewasa.
Sementara itu, kondisi cuaca di Kudus saat ini sudah mengalami intensitas hujan yang mulai menurun. Debit air di sungai yang mengalir di Kudus sudah mulai dalam keadaan normal.