Berita , D.I Yogyakarta
Talkshow Literasi Digital: Semudah Ini Pelajar Bisa Jadi Korban Cyberbullying
HARIANE - Pelajar menjadi salah satu yang paling rentan menjadi korban cyberbullying atau kekerasan psikologis melalui ruang digital.
Hal ini menjadi bahasan utama dalam Talkshow Literasi Digital yang digelar Kementerian Kominfo dengan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran.
Talkshow yang dilaksanakan Senin, 18 Maret 2024 di Hall Jauharah PP Sunan Pandanaran Sleman itu diikuti ribuan pelajar sekaligus santri tersebut.
Salah satu narasumber talkshow, Fidya Laela Sari, menyebut bullying paling sederhana yang kerap terjadi misalnya panggilan tidak mengenakkan untuk seseorang.
"Kita mungkin pernah mendapatkan panggilan tertentu dari seseorang, dan dengan panggilan itu membuat kita tidak nyaman," ungkap Miss Hijab Pendidikan Indonesia tersebut.
Aktifis Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) itu menyebut bullying bisa terjadi semudah itu.
Terlebih lagi ketika berada di ruang digital, dimana seseorang dengan sangat mudah menuliskan komentarnya di media sosial.
Komentar-komentar yang tidak seronok bisa saja dituliskan tanpa menyadari bahwa hal itu akan membuat orang lain tidak nyaman.
Sementara, MGBK Kemenag, Fanny Ridqoh menyebut ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar tindakan seseorang di media sosial tidak berakhir sebagai praktek cyberbullying.
Pertama, Fanny menyarankan agar selalu disadari bahwa setiap postingan atau unggahan bisa berpotensi untuk bebas dikomentari oleh netizen.
Sehingga sebelum mengunggah konten harus dicermati betul-betul risikonya.
Kedua menurutnya adalah memastikan setiap komentar yang diberikan pada unggahan seseorang tidak menyakiti hati atau membuat tidak nyaman.