Gaya Hidup

Tata Cara Shalat Dhuha Lengkap dengan Keutamaan, Waktu Pelaksanaan, Rakaat, dan Bacaan

profile picture Nabila Intan Aprilia
Nabila Intan Aprilia
Tata Cara Shalat Dhuha Lengkap dengan Keutamaan, Waktu Pelaksanaan, Rakaat, dan Bacaan
Tata cara shalat Dhuha hingga keutamaannya dapat diketahui untuk agar memperoleh kelancaran dan keberkahan dalam beribadah. (Foto: Unsplash/afiq fatah)
HARIANE – Tata cara shalat Dhuha dapat disimak agar memperoleh keutamaan dan keistimewaannya.
Tata cara shalat Dhuha dapat diterapkan baik untuk dua hingga 12 rakaat.
Tata cara shalat Dhuha perlu diperhatikan agar ibadah terlaksana dengan baik dan benar.
Shalat dhuha juga menjadi salah satu ibadah sunnah yang memiliki banyak manfaat, baik keberkahan di dunia dan akhirat.
Selain manfaatnya yang luar biasa, tata cara shalat Dhuha juga sama seperti sholat lainnya dan mudah untuk dilakukan.
BACA JUGA : Tata Cara dan Niat Shalat Unsi, Laksanakan di Waktu Ini untuk Ringankan Beban Jenazah
Mengenai waktu pelaksanaan shalat Dhuha biasanya dilakukan setelah terbit matahari, dengan posisi matahari di sebelah timur. Berikut penjelasan lengkap mengenai tata cara shalat Dhuha yang dilansir dari laman NU Online

Ketentuan Waktu Utama Shalat Dhuha

Waktu shalat Dhuha dimulai saat matahari terbit seukuran satu tombak hingga waktu zawal.
Terdapat pula waktu yang lebih baik atau utama, yakni saat terik matahari terasa panas.
Tata cara shalat Dhuha
Tata cara shalat Dhuha hal ini mencakup waktu pelaksanaan yang utamanya dikerjakan saat seperempat siang pertama. (Foto: Unsplash/afiq fatah)
Secara rumus berarti setelah melewati seperempat siang (terhitung dari Subuh) sekitar pukul 09.00 WIB.
Waktu utama shalat Dhuha ini memiliki hikmah, yakni agar setiap seperempat siang terdapat shalat yang dilaksanakan. Seperempat siang pertama yakni shalat Shubuh, seperempat siang kedua yakni shalat Dhuha, seperempat siang ketiga ada shalat Dhuhur, kemudian seperempat siang keempat adalah shalat Ashar.

Tata Cara Shalat Dhuha

Melansir laman NU Online, shalat Dhuha dapat dilaksanakan dengan dua rakaat salam sebagai berikut.
1. Niat dalam hati bersama takbiratul Ihram, namun agar merasa lebih yakin maka dapat melafalkan niat berikut.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatad dhahâ rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Berikutnya, lakukan gerakan dan bacaan shalat seperti biasanya hingga salam.
3. Setelah salam dan shalat selesai, maka baca beberapa doa berikut.

Doa pertama:

اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allâhumma innad dlahâ’a dlahâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ’i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kâna harâman fa thahhirhu, wa inkâna ba‘îdan fa qarribhu, bi haqqi dlahâ’ika wa bahâ’ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika, âtinî mâ atayta ‘ibâdakas shâlihîn.
Artinya, “Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, jika rejekiku berada di atas langit, maka turunkanlah; jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah; jika dipersulit, mudahkanlah; jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah; dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah kepadaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.”

Doa kedua:

اَللّٰهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكُ أُقَاتِلُ
Allâhumma bika ushâwilu, wa bika uhâwilu, wa bika uqâtilu.
Artinya, “Dengan-Mu, aku menerjang. Dengan-Mu, aku berupaya. Dengan-Mu, aku berjuang.”
Doa ketiga ini dapat dilafalkan sebanyak 40 atau 100 kali, berikut bacaannya.
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Rabbighfir lî, warhamnî, wa tub ‘alayya, innaka antat tawwâbur rahîm.
Artinya, “Tuhanku, ampunilah aku. Kasihanilah aku. Terimalah tobatku. Sungguh, Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang.” (Ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatut Thâlibîn, juz I, halaman 255).

Bacaan Surat dan Rakaat

Shalat Dhuha adalah ibadah sunah yang dilakukan dengan dua rakaat salam (batas minimalnya), sedangkan maksimal sebanyak 12 rakaat.
Selain rakaat, terdapat surat yang sunnah dibaca setelah membaca Al-Fatihah saat shalat Dhuha, yakni surat As-Syamsu dan Ad-Dhuha, atau surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas.
Terdapat hal utama yang bisa dilakukan saat membaca surat pendek yakni menggabungnya, rakaat pertama membaca As-Syamsu serta Al-Kafirun, sedangkan rakaat kedua membaca Ad-Dhuha serta Al-Ikhlas.
Selanjutnya untuk shalat Dhuha berikutnya membaca Al-Kafirun di rakaat pertama serta rakaat kedua membaca Al-Ikhlas. (Ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatut Thâlibîn, juz I, halaman 255).

Keutamaan Shalat Dhuha

1. Shalat Dhuha memberi perlindungan dan merawat semua tulang manusia.
2. Menjadi shalat bagi orang-orang yang bertaubat kepada Allah SWT.
3. Setiap dua rakaat shalat Dhuha memiliki keutamaan khusus, yakni apabila shalat Dhuha dilakukan dua rakaat maka tidak dicatat sebagai kaum yang lalai, bila melakukan empat rakaat maka dicatat sebagai kaum yang berbuat baik.
Jika melakukan enam rakaat maka termasuk bagian kaum yang taat, apabila shalat Dhuha delapan rakaat maka menjadi kaum yang beruntung, bila 10 rakaat maka dosa pada hari itu tidak tercatat, sedangkan jika melakukan 12 rakaat akan maka dibangunkan rumah di surga.
Pernyataan keutamaan rakaat shalat Dhuha di atas sesuai dengan HR al-Baihaqi.
BACA JUGA : Tata Cara Shalat Istisqa untuk Meminta Hujan saat Terjadi Kekeringan, Perhatikan Ini saat Khutbah
Demikian informasi mengenai tata cara shalat Dhuha yang dapat dikerjakan hingga 12 rakaat.****
 
 
 
1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Pameran F&B Berskala Internasional akan Dihadirkan di Jogja, Ada Apa Saja?

Pameran F&B Berskala Internasional akan Dihadirkan di Jogja, Ada Apa Saja?

Jumat, 09 Mei 2025
Gunungkidul Dilanda Cuaca Buruk, Belasan Rumah Rusak

Gunungkidul Dilanda Cuaca Buruk, Belasan Rumah Rusak

Jumat, 09 Mei 2025
Ratusan Calon Jamaah Haji Kulon Progo Berpamitan

Ratusan Calon Jamaah Haji Kulon Progo Berpamitan

Jumat, 09 Mei 2025
Disdikpora DIY Temukan Titik Terang, Penyebar Soal ASPD Matematika Tak Berasal dari SMPN ...

Disdikpora DIY Temukan Titik Terang, Penyebar Soal ASPD Matematika Tak Berasal dari SMPN ...

Jumat, 09 Mei 2025
Jumat Bersih di Gunungkidul, Bupati Endah Temukan Sampah Rumah Tangga Dibuang di Tempat ...

Jumat Bersih di Gunungkidul, Bupati Endah Temukan Sampah Rumah Tangga Dibuang di Tempat ...

Jumat, 09 Mei 2025
Polda DIY Naikkan Status Mafia Tanah di Bantul ke Tahap Penyidikan

Polda DIY Naikkan Status Mafia Tanah di Bantul ke Tahap Penyidikan

Jumat, 09 Mei 2025
Antisipasi Penyebaran Penyakit Hewan, Surat Keterangan Kesehatan Hewan Jadi Syarat Jual Beli Ternak ...

Antisipasi Penyebaran Penyakit Hewan, Surat Keterangan Kesehatan Hewan Jadi Syarat Jual Beli Ternak ...

Jumat, 09 Mei 2025
Dinilai Lebih Menguntungkan, Petani Gunungkidul Mulai Banyak yang Tanam Bawang Merah

Dinilai Lebih Menguntungkan, Petani Gunungkidul Mulai Banyak yang Tanam Bawang Merah

Jumat, 09 Mei 2025
Duh! Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pelecehan Seksual di Gunungkidul, Pelaku Diduga ...

Duh! Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pelecehan Seksual di Gunungkidul, Pelaku Diduga ...

Jumat, 09 Mei 2025
Berkas Lengkap, Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Diserahkan ke Pengadilan

Berkas Lengkap, Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Diserahkan ke Pengadilan

Jumat, 09 Mei 2025