Berita , Pendidikan
Terbaru! Rekrutmen Guru Melalui Marketplace, Nadiem: Membantu Nasib Guru Honorer
Karena perekrutan dilakukan terpusat, terjadi siklus pemenuhan tenaga didik di sekolah yang tidak sinkron.
Terlebih pemerintah daerah (pemda) kerap tidak mengajukan formasi ASN untuk tenaga pendidik sesuai dengan kebutuhan data dari pusat, dengan berbagai alasan.
Persoalan guru honorer ini, kata Nadiem kemudian mendapatkan satu solusi permanen, yang kemudian bisa diterapkan pada 2024.
Solusi tersebut yakni dengan menciptakan platform marketplace guru.
Nadiem menjelaskan, marketplace guru atau talent pool untuk guru adalah suatu data based atau daftar semua guru-guru yang boleh mengajar, yang nantinya bisa diakses oleh seluruh sekolah di Indonesia.
Sehingga pola perekrutan guru yang tadinya terpusat oleh pemerintah pusat, akan diubah menjadi perekrutan secara real time dan langsung dilakukan oleh sekolah.
Artinya, rekrutmen guru dalam satu tahun bisa dilakukan lebih dari satu kali sesuai kebutuhan sekolah.
"Jadi, bisa (merekrut guru) kapan saja. Marketplace untuk guru adalah suatu database yang akan didukung oleh teknologi dan semua sekolah bisa akses siapa saja yang bisa jadi guru dan diundang jadi guru di sekolah," ungkap Nadiem menjelaskan.
Sehingga, calon guru lebih fleksibel untuk mendaftar dan memilih lokasi mengajar, tanpa harus menunggu perekrutan secara terpusat sekali setahun.
Jadi, real time mengikuti kebutuhan masing-masing di sekolah.
Melalui sistem rekrutmen guru melalui marketplace ini, Nadiem juga menjamin tidak akan ada lagi guru-guru yang diberikan gaji dan tunjangan dengan nilai ala kadarnya. ****