Berita

Terkait Intervensi Jokowi ke KPK, PSI: Tuduhan Tanpa Bukti Hanya Fitnah

profile picture Nadhirah
Nadhirah
Intervensi Jokowi ke KPK, Agus Rahardjo
Aryo Bimmo: Pernyataan tanpa disertai bukti atau saksi bisa menjadi tuduhan yang tidak benar, fitnah atau berpotensi sebagai hoaks (Foto: PSI)

HARIANE - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai jika pengakuan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo tentang intervensi Presiden Joko Widodo terkait kasus korupsi E-KTP hanyalah fitnah.

Ketua DPP PSI, Aryo Bimo menilai, pernyataan Agus Raharjo merupakan sesuatu yang sangat serius karena menyangkiut kehidupan berbangsa, terutama soal supremasi hukum. 

Oleh karena itu, pengakuan semacam itu tidak boleh hanya dilontarkan begitu saja tanpa disertai dengan adanya alat bukti yang mendukung.

PSI menilai bahwa tuduhan tanpa bukti yang disampaikan oleh seorang mantan pimpinan KPK tidak seharusnya terjadi.

Menurut Ariyo Bimmo, seseorang bisa saja menyampaikan pernyataan, namun tanpa disertai bukti atau saksi, hal tersebut bisa menjadi tuduhan yang tidak benar, fitnah atau berpotensi sebagai hoaks.

Bimmo menekankan bahwa sebagai mantan pimpinan lembaga yang dihormati, Agus Rahardjo seharusnya menyajikan bukti yang relevan karena publik menanti klarifikasi tersebut.

Lebih lanjut, Bimmo mempertanyakan keterlambatan Agus Rahardjo dalam menyampaikan pernyataan tersebut.

"Agus Rahardjo memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk mengungkapkannya sebelumnya. Mengapa barulah sekarang? Apakah ada hubungannya dengan pencalonannya sebagai anggota DPD yang memerlukan perhatian publik?" ujar Bimmo, Jumat 1 Desember 2023.

PSI berharap Agus Rahardjo dapat memberikan contoh bagi masyarakat dengan berbicara berdasarkan fakta dan bukti yang valid.

"Bukti yang jelas sangat diperlukan, terutama di tengah kebutuhan akan Pemilu yang bebas dari informasi palsu. Tuduhan tanpa bukti berpotensi merusak proses demokrasi," tambah Bimmo sebagai penutup pernyataannya.

Seperti diketahui, pada Jumat, 1 Desember 2023 lalu, Agus Rahardjo membuat pengakuan yang mengejutkan masyarakat.

Mantan Ketua KPK periode 2015-2019 mengungkapkan bahwa pada tahun 2017, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggilnya dan meminta agar penanganan kasus korupsi KTP elektronik (e-KTP) yang melibatkan Setya Novanto dihentikan.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Kejagung Ungkap Peran 9 Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi PT Pertamina

Kejagung Ungkap Peran 9 Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi PT Pertamina

Sabtu, 12 Juli 2025
Suhu Dingin Musim Bediding di DIY, Ini Penjelasan BMKG

Suhu Dingin Musim Bediding di DIY, Ini Penjelasan BMKG

Sabtu, 12 Juli 2025
Kecelakaan di Temon, Satu Orang Meninggal Dunia

Kecelakaan di Temon, Satu Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 12 Juli 2025
Mayu Ishikawa dan Yoshino Sato Tampil Cemerlang, Jepang Gebuk Polandia 3-1 di VNL ...

Mayu Ishikawa dan Yoshino Sato Tampil Cemerlang, Jepang Gebuk Polandia 3-1 di VNL ...

Sabtu, 12 Juli 2025
Riza Chalid Masih di Singapura, Ini Peran MRC dalam Kasus Dugaan Korupsi PT ...

Riza Chalid Masih di Singapura, Ini Peran MRC dalam Kasus Dugaan Korupsi PT ...

Sabtu, 12 Juli 2025
Kecelakaan di Secang Magelang Hari ini, Libatkan 2 Bus dan 1 Mobil

Kecelakaan di Secang Magelang Hari ini, Libatkan 2 Bus dan 1 Mobil

Sabtu, 12 Juli 2025
Puluhan SMP Swasta Tak Dapat Siswa, Begini Kebijakan yang Diterapkan Disdik Gunungkidul

Puluhan SMP Swasta Tak Dapat Siswa, Begini Kebijakan yang Diterapkan Disdik Gunungkidul

Sabtu, 12 Juli 2025
Tanggapan Bupati Gunungkidul Atas Penipuan yang Mencatut Namanya

Tanggapan Bupati Gunungkidul Atas Penipuan yang Mencatut Namanya

Sabtu, 12 Juli 2025
Lama Tak Ada Kabar, Ridwan Kamil Terekam Protes Pesawat Delay

Lama Tak Ada Kabar, Ridwan Kamil Terekam Protes Pesawat Delay

Sabtu, 12 Juli 2025
Klarifikasi Polres Depok Soal Kasus Curanmor di Rental PS Arafah : Pelaku Bukan ...

Klarifikasi Polres Depok Soal Kasus Curanmor di Rental PS Arafah : Pelaku Bukan ...

Sabtu, 12 Juli 2025