Berita , Jatim
Kuatkan Forum Kerukunan Umat Beragama, Ternyata Dipicu Keanekaragaman Budaya Kota Malang
Ichsan Muttaqin
Kuatkan Forum Kerukunan Umat Beragama, Ternyata Dipicu Keanekaragaman Budaya Kota Malang
HARIANE.JATIM - Keanekaragaman budaya Kota Malang menjadi gambaran kecil tentang keberagaman yang ada dan tersebar di seluruh wilayah negara Indonesia.
Keanekaragaman budaya Kota Malang ini dimulai sejak dahulu, di mana eksistensinya mencaup berbagai kebhinekaan yang dimiliki Indonesia. Seperti adat, agama, bahasa, budaya, suku, dan lain-lain sudah terdapat di kota yang berada di Provinsi Jawa Timur.
Dikarenakan adanya keanekaragaman budaya Kota Malang, para pendatang pun berdatangan ke Kota Malang baik untuk bekerja atau bahkan untuk menempuh pendidikan.
Berikut adalah keanekaragaman budaya Kota Malang dan cara agar dapat melestarikannya, yang sampai membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menguatkan forum kerukunan umat beragama untuk menyampaikan beberapa hal penting.
BACA JUGA : Ide Salah Satu RW di Malang, Tukar Sampah dengan Sembako: Ini Sistem dan PengelolaannyaMenurut malangkota.go.id, keanekaragaman budaya yang pertama di Kota Malang adalah agama. Di Kota Malang, ada 843.231 jiwa yang beragama Islam, 52.284 jiwa pemeluk agama Kristen Protestan, 34.439 jiwa yang beragama Kristen Katolik, 1.527 jiwa pemeluk agama Hindu, 4.585 jiwa yang beragama Budha,148 jiwa memeluk agama Konghucu, serta penghayat kepercayaan sebanyak 101 jiwa. Dengan beragamnya umat beragama di Kota Malang, tempat ibadahnya pun juga beragam yang dibuktikan dengan adanya 1.528 masjid/ mushola, 106 gereja, 5 pura, 9 vihara, dan 1 klenteng. Selain itu, keanekaragaman budaya Kota Malang sendiri sering menjadi alasan berdatangannya masyarakat dari berbagai daerah. Hal ini dipaparkan oleh Sutiaji pada Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Malang pada hari Jumat, 11 Maret 2022 lalu. "Hal ini menjadi daya tarik bagi ratusan ribu pendatang, mahasiswa, maupun pekerja dari berbagai daerah sehingga sering menjadi barometer toleransi nasional," kata Walikota Malang, Sutiaji. Untuk mewujudkan keanekaragaman budaya kota Malang, warga seharusnya melakukan berbagai cara untuk dapat melestarikannya. Cara yang pertama adalah umat beragama harus saling menghargai, ramah, dan juga bersikap terbuka terhadap segala keberagaman yang ada. Selain itu, perlu juga untuk memperbanyak ruang-ruang untuk berdiskusi atau berdialog, dan juga silaturahmi baik sesama agama itu sendiri, ataupun dengan antarumat beragama. Tak hanya itu saja, dari dalam keluarga sendiri juga penting untuk menanamkan pendidikan karakter dan penguatan peran agar dapat lebih cepat terwujudnya toleransi antara keberagaman budaya ini.