Berita , D.I Yogyakarta
Usai Kerusuhan di Tamsis Jogja, Sri Sultan Tanggapi Kerusakan Museum Taman Siswa
Sementara itu, terkait dengan kerusuhan di Tamsis Jogja, Sri Sultan menyebutkan pentingnya memegang erat rasa persaudaraan.
Menurutnya, persaudaraan antara warga di Jogja harus selalu terjaga dengan baik. Selain itu, sikap sabar dan mawas diri harus diimplementasikan untuk dapat mewujudkan kehidupan bersaudara yang tentram.
Dengan adanya semangat persaudaraan, ketika terjadi kesalahpahaman dan perbedaan dapat diselesaikan dengan lebih damai dan bermartabat.
Sri Sultan juga menyebut bahwa Pemda DIY dan Polda DIY siap menjadi fasilitator bagi kelompok yang terlibat konflik melalui jalur mufakat damai dengan melalui komitmen berbagai pihak yang dapat mewujudkan.
Sri Sultan juga berharap dapat mengawal proses menuju perdamaian, dengan tidak mudah terprovokasi terhadap berbagai isu liar dan hoax.
Secara khusus, Sri Sultan meminta Jaga Warga untuk ikut berperan aktif mengontrol ketertiban masyarakat.
“Kepada segenap komunitas Jaga Warga agar turut menjaga kondusifitas, perkuat koordinasi dengan pihak kepolisian. Mari bersama-sama meresapi makna pitutur Crah Agawe Bubrah, Rukun Agawe Santosa demi kemaslahatan bersama, dengan menahan diri dari berbagai goda hasutan dan provokasi,” kata Sri Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Senin (05/06).
Sri Sultan berharap seluruh lapisan masyarakat dapat mempercayakan segala penyelesaian pada yang berwajib.
“Mari menjaga perdamaian, ketertiban, dan keharmonisan dengan mengedepankan Bebrayan Paseduluran, Suradira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti, mari tinggalkan sifat picik, keras hati dan angkara murka, dengan mengutamakan kebijaksanaan dan kesabaran dalam ucap dan tindak,” pesan Sri Sultan.
Demikianlah tanggapan Sri Sultan terhadap kerusakan yang timbul usai kerusuhan di Tamsis Jogja. ****
Baca artikel menarik lainnya di Harianesemarang.com.