Berita , Nasional , Ekbis

Utang Luar Negeri Indonesia Naik, Dipakai untuk Apa?

profile picture Tim Red 4
Tim Red 4
Utang Luar Negeri Indonesia Naik, Dipakai untuk Apa?
Bank Indonesia mencatat kenaikan Utang Luar Negeri Indonesia sebagai salah satu instrumen APBN. (Ilustrasi: Freepik/rawpixel.com)

HARIANE - Bank Indonesia merilis data Utang Luar Negeri Indonesia untuk periode Februari 2024 mengalami kenaikan sebesar 1,4% (yoy).

Utang Luar Negeri Indonesia Februari 2024 tercatat sebanyak 407,3 miliar Dolar AS, yang meningkat jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang tumbuh 0,2% (yoy). 

BI mengungkapkan salah satu faktor naiknya jumlah ULN Indonesia adalah karena pelemahan mata uang Dolar AS terhadap beberapa mata uang di dunia, termasuk terhadap Rupiah. 

Selain itu BI juga mencatat Utang Luar Negeri pemerintah pada periode yang sama tercatat sebesar 194,8 miliar Dolar AS atau tumbuh 1,3% (yoy) yang naik dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yaitu 0,1% (yoy).

ULN pemerintah tersebut digunakan untuk membiayai beberapa program dan juga proyek pemerintah. ULN memang merupakan salah satu komponen instrumen dalam pembiayaan APBN untuk pembangunan negara. 

Pembiayaan program dan proyek dalam sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial memakan porsi paling banyak dari jumlah pinjaman, yaitu sebesar 21,1% dari total ULN pemerintah. 

Sedangkan sektor lainnya mendapat jatah yaitu aministrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,1%), jasa pendidikan (16,9%), konstruksi (13,7%), serta jasa keuangan dan asuransi (9,7%).

Sementara itu Utang Luar Negeri swasta tercatat sebanyak 197,4 miliar Dolar AS yang mengalami kontraksi sebesar 1,3% (yoy). 

Kontraksi jumlah ULN itu berasal dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations), masing-masing sebesar 1,3% (yoy).

Menurut BI, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, yang ditambah dengan sektor jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, serta pertambangan dan penggalian, yang memakan porsi 78,3% dari total ULN swasta.

Utang Luar Negeri Indonesia Naik, BI Tetap Optimis

Meski mengalami kenaikan, Bank Indonesia menyebut ULN relatif aman dan terkendali karena sebagian besar ULN memiliki tenor jangka panjang.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Hasil Evaluasi BPKP DIY, Pemkab Bantul Diminta Perluas Jangkauan Program

Hasil Evaluasi BPKP DIY, Pemkab Bantul Diminta Perluas Jangkauan Program

Senin, 12 Mei 2025
Harga Emas Antam Hari ini Senin 12 Mei 2025 Berapa? Cek Rinciannya Disini

Harga Emas Antam Hari ini Senin 12 Mei 2025 Berapa? Cek Rinciannya Disini

Senin, 12 Mei 2025
Daftar Kloter Jemaah Haji Berangkat 13 Mei 2025, Cek Jam Penerbangannya Disini Yuk!

Daftar Kloter Jemaah Haji Berangkat 13 Mei 2025, Cek Jam Penerbangannya Disini Yuk!

Senin, 12 Mei 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Senin 12 Mei 2025, Naik atau Turun?

Harga Emas Perhiasan Hari ini Senin 12 Mei 2025, Naik atau Turun?

Senin, 12 Mei 2025
Ditinggal Lihat Google Maps, Sebuah Mobil di Gunungkidul Masuk Parit

Ditinggal Lihat Google Maps, Sebuah Mobil di Gunungkidul Masuk Parit

Minggu, 11 Mei 2025
Tragis! Duel Maut Tewaskan Pelajar di Pleret Bantul

Tragis! Duel Maut Tewaskan Pelajar di Pleret Bantul

Minggu, 11 Mei 2025
Jelang Idul Adha, Ini Tips Memilih Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Ini Tips Memilih Hewan Kurban

Minggu, 11 Mei 2025
Pantai Gunungkidul Masih Jadi Primadona untuk Mengisi Liburan

Pantai Gunungkidul Masih Jadi Primadona untuk Mengisi Liburan

Minggu, 11 Mei 2025
Jalur Pantai Gunungkidul Macet Hingga 4 Kilometer, Penumpang Pilih Jalan Kaki

Jalur Pantai Gunungkidul Macet Hingga 4 Kilometer, Penumpang Pilih Jalan Kaki

Minggu, 11 Mei 2025
Zona Selatan Gunungkidul Mulai Panen Kacang Tanah, Petani Meraup Untung Hingga Puluhan Juta

Zona Selatan Gunungkidul Mulai Panen Kacang Tanah, Petani Meraup Untung Hingga Puluhan Juta

Minggu, 11 Mei 2025