Terkait dengan vaksin LSD, hingga saat ini DKPP baru menerima 108 dosis vaksin yang sudah disebar ke kelompok-kelompok ternak yang ada di Bantul.
Padahal, pada awal tahun 2023 kemarin pihaknya telah mengajukan 3.500 dosis vaksin kepada Kementrian pusat untuk mengantisipasi dampak virus LSD ternak di Bantul.
“Dari pusat kita baru dapat 108, belum tahu kapan lagi mau dikirim,” ucap kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul ini ketika ditemui.
Untuk meminimalisir peningkatan kasus LSD pada ternak sapi, yang dapat dilakukan oleh peternak sementara ini ialah memisahkan antara hewan ternak yang bergejala dengan ternak yang sehat.
Selain itu penting bagi peternak untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan mengurangi habitat vektor seperti tempat yang lembab dan genangan-genangan air.
Sebab virus LSD ini ditularkan melalui vektor seperti nyamuk, lalat, caplak.
“Kalau ternak sudah ada benjolan harus dipisah, jangan dicampur dengan yang bersih. Kalau PMK penularannya cepat, mortalitas (kematian)juga cukup tinggi. Kalau ini sebenarnya tidak, tapi ada penular jadi peternak harus menjaga kebersihan,” pungkasnya soal penularan virus LSD sapi di Bantul. **** (Kontributor: Wahyu Turi K.)
Baca artikel menarik lainnya di Harianejogja.com