Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim kemarau 2023 akan jauh lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir.
Fenomena El Nino ini juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang masih mengandalkan bahan bakar dari fosil yang meninggalkan jejak karbon dioksida.
Karbon tersebut terperangkan di udara yang membuat panas matahari tidak bisa kembali keluar dan akhirnya menyebabkan pemanasan global.
Hal tersebut yang membuat dampak El Nino semakin parah hingga menyebabkan bencana alam ekstrem yang menelan banyak korban jiwa.
Sampai saat ini sudah banyak bencana yang terjadi akibat perubahan iklim seperti serangan gelombang panas di India yang mencapai 40 derajat hingga banjir bandang di Emilia-Romagna yang baru saja terjadi.
Dampak El Nino bisa menyebabkan kekeringan air sungai dan sumber air hingga lahan pertanian. Kekeringan juga dapat menyebabkan kebakaran hutan yang sulit dipadamkan karena cepat meluas.
Dengan adanya dampak fenomena El Nino yang semakin kering masyarakat diharapkan waspada terutama bagi pemilik lahan pertanian. ****