Berita , Ekbis
Investasi Tembus Rp 421 Miliar, Pemkab Gunungkidul Upayakan Pemerataan di Zona Utara
HARIANE – Beberapa tahun terakhir, investasi di Kabupaten Gunungkidul terus mengalami peningkatan yang signifikan dari berbagai sektor. Tahun lalu, nilai investasi yang masuk ke Bumi Handayani tercatat lebih dari Rp500 miliar.
Kemudian, hingga pertengahan tahun 2025 ini, tercatat sudah Rp421,18 miliar investasi yang masuk ke Gunungkidul. Sektor pariwisata di kawasan selatan masih menjadi primadona para investor untuk menanamkan modal mereka.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Gunungkidul, Agung Danarto, mengatakan bahwa geliat investasi di Gunungkidul memang berkembang pesat.
Namun, mayoritas investasi masih berfokus di zona selatan Gunungkidul dengan membidik kawasan pantai yang kemudian dikembangkan menjadi destinasi wisata tertentu, sesuai konsep masing-masing pengembang.
Hal ini tentu menimbulkan ketimpangan tersendiri bagi kawasan utara. Selama ini, kawasan tersebut masih sangat minim, bahkan nyaris tidak ada investor yang membidik zona utara Gunungkidul. Padahal, potensinya juga tidak kalah menarik.
“Kami ingin ada pemerataan dalam penyebaran investasi di Gunungkidul. Sehingga, fokus investasi tidak hanya berada di sektor selatan saja, tetapi juga turut menggenjot investasi di wilayah utara,” kata Agung Danarto.
Terkait ketimpangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul saat ini tengah menggagas berbagai upaya untuk mendorong pemerataan. Harapannya, kawasan utara dapat lebih maju, perekonomian masyarakat terangkat, dan kesejahteraan meningkat.
Saat ini, DPMPTSP tengah menyusun kajian untuk pengembangan zona utara agar dapat menarik minat investor. Salah satu rencana pengembangannya adalah menjadikan kawasan tersebut sebagai zona industri.
Sesuai dengan tinjauan ulang RTRW, kawasan utara memang masuk dalam zona pengembangan industri. Beberapa peluang usaha yang telah dipetakan antara lain industri tekstil, pemintalan, garmen, pengecoran logam, pengolahan kayu, hingga industri wood pellet.
“Kajian ini sedang dalam proses, dan nantinya akan digunakan untuk menarik investor agar mau mengembangkan usahanya di sini. Jadi tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata, tetapi juga sektor-sektor lain seperti industri bisa menopang kemajuan Gunungkidul,” tandasnya.
Lebih lanjut, Agung mengungkapkan bahwa pihaknya rutin menggelar temu bisnis sebagai upaya pemerintah untuk mempromosikan potensi dan peluang investasi yang ada di Gunungkidul.
Sementara itu, Sekretaris DPMPTSP Gunungkidul, Asar Jajang Riyanti, menyebutkan bahwa pemerintah menargetkan nilai investasi masuk sebesar Rp831 miliar pada tahun ini.