Berita , D.I Yogyakarta
57 Kasus Kebakaran di Bantul Disebabkan Bakar Sampah, Kerugian Capai Rp 400 Juta
HARIANE - Puluhan kejadian kebakaran di Bantul disebabkan karena penanganan sampah dengan cara dibakar, terang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul.
Api yang membakar meliputi lahan milik warga, Sultan Ground hingga rumah warga akibat permasalahan sampah di lingkungan masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Bantul, Irawan mengatakan pada Agustus 2023, sebanyak 44 peristiwa kebakaran yang terjadi di ruang lingkup wilayah manajemen kebakaran di Kabupaten Bantul.
"Puluhan kejadian itu yang masih dapat kami jangkau untuk dilakukan penanganan, sedangkan di luar jangkauan kami sebanyak 12 kejadian," ujar Irawan saat dihubungi Hariane, Selasa 10 Oktober 2023.
Di September 2023, pihaknya menjangkau 53 kejadian kebakaran di lahan maupun rumah warga sedangkan 4 kejadian lainnya tidak berada di wilayah manajemen kebakaran.
Sulitnya Medan Jadi Kendala Penanganan Kebakaran Lahan di Bantul
Irawan menjelaskan, dalam upaya penangan kebakaran di Kabupaten Bantul pihaknya sering kali mendapatkan kendala armada yang terbatas atau pun medan yang tidak dapat dilalui.
"Seperti kebakaran lahan yang ada di lereng - lereng perbukitan itu menjadi kendala kami dalam memadamkan api, namun kami selalu siaga jika api berpotensi merembet ke pemukiman warga," ucapnya.
Dalam upaya memadamkan api, kata Irawan, pihaknya dibantu oleh relawan, warga setempat, FPRB, dan TNI/Polri.
Ia tak menapik bahwa kebakaran yang sering terjadi di Kabupaten Bantul beberapa bulan terakhir diakibatkan penanganan sampah secara mandiri dengan cara dibakar oleh warga.
"Warga membakar sampah kemudian pergi begitu saja sehingga memicu sejumlah kebakaran di Kabupaten Bantul," ungkapnya.
Ia menuturkan, tak ada larangan kepada warga menangani sampah dengan cara dibakar, namun ia mengimbau agar warga selalu memastikan api telah padam agar tidak menimbulkan kebakaran hebat.