HARIANE - Caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando, singgung Daerah Istimewa Yogyakarta soal dinasi politik.
Ia mengkritik aksi demo mahasiswa di Jogja yang menolak praktik dinasi politik. Padahal, menurut Ade para mahasiswa tersebut sedang berada di wilayah yang gubernurnya tidak dipilih melalui Pemilu.
"Terus terang saya meragukan keseriusan para mahasiswa memperjuangkan demokrasi. Misalnya saja saya baca bahwa ada gerakan aliansi mahasiswa di Jogja melawan politik dinasti.
Di video pendeknya tampil Ketua BEM UI dan Ketua BEM UGM mereka gunakan baju kaos bertuliskan Republik Rasa Kerajaan.
Ini ironis sekali karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti, dan mereka diam saja," ujar Ade Armando dalam sebuah video berdurasi 1 menit 29 detik dan diunggah ke akun X @adearmando61 pada Sabtu, 2 Desember 2023.
Ia menyebutkan seharusnya para mahasiswa melawan dinasti politik yang sesungguhnya, yaitu di Jogja.
"Gubernurnya tidak dipilih melalui Pemilu. Gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono X yang menjadi gubernur karena garis keturunan," lanjutnya.
Ia juga menyinggung soal penetapan UU Keistimewan DIY yang dalam prosesnya melibatkan capres dari PDIP, Ganjar Pranowo saat masih menjadi anggota DPR RI.
"Ini ditetapkan melalui Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta yang dilahirkan pada 2012. Dan salah satu anggota DPR yang berperan besar dalam kelahiran UU itu adalah Wakil Ketua Panitia Kerja di DPR yang bernama Ganjar Pranowo," terangnya dalam video pendek berjudul "Mahasiswa Munafik Menuduh Jokowi Menjalankan Politik Dinasti" itu.
Video itu pun langsung mendapatkan reaksi dari netizen yang memberikan kritik soal Ade Armando yang dianggap tidak paham sejarah di balik UU Keistimewaan DIY.
"Adek-adek mahasiswa tsb justru terlihat lbh paham sejarah republik dibanding ade armando. Kesultanan Jogja itu keberadaannya dikehendaki/ditopang oleh konstitusi krn kesultanan jogja ada kaitan historis yg erat dlm periode pendirian republik ini. Membuat padanan semacam itu sama dgn ahistoris," tulis akun @Caktweetjustice.
"Belajar sejarah Indonesianya dimana bang?