Berita , D.I Yogyakarta
Aksi Solidaritas Palestina, Ribuan Warga Padati Titik Nol Kilometer Malioboro Menuntut 5 Penyataan Sikap
HARIANE- Ribuan massa yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah DIY dan masyarakat dari berbagai elemen memadati kawasan Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta pukul 12.45 WIB pada Siang hari ini Jumat, 13 Oktober 2023.
Mereka melakukan aksi solidaritas untuk Palestina yang belakangan ini semakin memanas konflik antar Israel.
Dalam aksinya terlihat ratusan bendera Palestina dengan beragam ukuran dibentangkan, tak hanya itu tulisan dukungan untuk rakyat Palestina juga turut digaungkan serta satu per satu orator pun bergantian menyuarakan aspirasinya mengutuk tindakan yang dilakukan Israel.
Mereka membuat 5 pernyataan sikap yang dibuat oleh FUI DIY yang dibagikan kepada wartawan dengan berisikan:
1. Bahwa di paragraf pertama Pembukaan UUD 1945 dinyatakan, “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Maka perlawanan rakyat Palestina kepada penjajah Israel adalah sah dan wujud nyata melawan kedzaliman dan mendapatkan kembali tanah tumpah darahnya.
Oleh sebab itu setiap upaya rakyat Palestina untuk mewujudkan kemerdekaan harus didukung Pemerintah dan Rakyat Indonesia.
2. Bahwa penjajah Israel telah mengangkangi Bumi Palestina selama lebih dari 70 tahun, menyebabkan jutaan orang terusir dari tanah air, jutaan orang tinggal di kamp-kamp pengungisan.
Zionis Israel juga merebut tanah dan bangunan milik warga Palestina, membunuh ribuan warga Palestina termasuk wanita dan anak-anak, menyiksa, mengintimidasi, dan terus melakukan kekerasan.
Maka Zionis Israel adalah senyata-nyata bangsa penjajah yang wajib dilenyapkan dari muka bumi.
3. Bahwa Amerika Serikat dan sekutunya terus memberikan dukungan kepada Israel di sisi lain menyebut perlawanan rakyat Palestina sebagai terorisme. Ini adalah opini yang menyesatkan.
Amerika dan sekutunya terus melakukan politik standar ganda, menyuarakan HAM tetapi selalu menutup mata atas kejahatan HAM luar biasa yang dilakukan Israel kepada rakyat Palestina.