Berita , D.I Yogyakarta
Angka Stunting di Bantul Terendah Kedua di DIY, Joko Purnomo: Tahun Ini Bisa Turun Jauh
HARIANE - Angka stunting di Bantul tercatat terendah kedua se-DIY. Dimana tahun 2022 lalu mencapai 14,9 persen.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Kota Jogja yang tercatat hanya miliki angka stunting 13,8 persen.
Sementara itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting tertinggi adalah Gunungkidul yang mencapai 23,5 persen
Kemudian dibawahnya Kabupaten Kulon Progo sebesar 15,3 persen dan Kabupaten Sleman sebesar 15 persen.
BKKBN DIY juga menyebutkan bahwa angka stunting di DIY mencapai 16,4 persen.
Kepala BKKBN DIY, Shodiqin mengatakan penurunan angka stunting dari tahun 2021 ke tahun 2022 Kabupaten Bantul mencapai lebih dari 4 persen.
Pada tahun 2021 angka stunting di Bantul mencapai 19,1 persen kemudian pada tahun 2022 turun menjadi 14,9 persen.
"Harapan kita pada tahun 2023 ini penurunannya juga minimal sama dengan penurunan angka stunting di tahun 2022 yang lalu," sebutnya dalam Rembuk Stunting di Komplek Pemda 2 Manding, Kabupaten Bantul.
Dalam acara yang dilaksanakan pada Selasa, 6 Juni 2023 itu, Shodiqin menjelaskan angka stunting sangat erat dengan kemiskinan.
Selain itu bisa juga anak dari keluarga mampu justru mengalami stunting, hal ini biasanya disebabkan kelemahan dalam pola asuh.
"Jadi kadang ada anak dari keluarga yang mampu ketika diasuh oleh asisten rumah tangga atau neneknya tidak diberi asupan gizi yang baik sehingga anak mengalami stunting," imbuhnya.
Menanggapi harapan itu, Wakil Bupati Bantul selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bantul, Joko Purnomo yakin angkanya akan turun tahun ini.