Berita , D.I Yogyakarta
Banyak Keresahan Masyarakat Timbul Pasca Pilkada, Gus Hilmy: Diperbaiki Atau Dievaluasi
HARIANE - Timbulnya keresahan di masyarakat usai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) beberapa waktu lalu menjadi perhatian khusus bagi sejumlah pihak. Kontestasi politik lima tahunan tersebut seakan menjadi sumber konflik di sejumlah wilayah.
Sebagai upaya mengantisipasi munculnya konflik berkepanjangan di masyarakat, Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Perwakilan DIY, Hilmy Muhammad atau Gus Hilmy, mengadakan forum Aspirasi Masyarakat Daerah dengan mengusung tema Penguatan Demokrasi di Indonesia.
Forum tersebut dilaksanakan di SMK Yappi Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, pada Jumat (13/12/2024) siang.
Gus Hilmy mengatakan bahwa forum ini merupakan wadah aspirasi masyarakat pasca pelaksanaan Pilkada 2024 beberapa waktu lalu. Menurutnya, di sejumlah wilayah masih banyak ditemui permasalahan di kalangan masyarakat.
"Kami melihat memang di beberapa tempat (Pilkada) sudah berjalan baik, namun masih ada di beberapa tempat yang bermasalah. Maka dari itu, kami ingin masukan (aspirasi) dari masyarakat terkait Pilkada tersebut," kata Gus Hilmy saat ditemui di SMK Yappi Wonosari, Jumat (13/12/2024).
Gus Hilmy berpandangan bahwa pelaksanaan Pilkada kemarin menimbulkan keresahan umum bagi masyarakat, termasuk Presiden Prabowo Subianto.
Dikatakannya, saat perayaan ulang tahun Partai Golkar beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato yang salah satunya berisi wacana agar pemilihan Pilkada, seperti pemilihan gubernur hingga bupati dan wali kota, kembali dilakukan oleh DPRD.
"Beliau (Presiden) menyebut negara di sekitar kita tidak melakukan itu (Pilkada langsung) dan mereka baik-baik saja," ujarnya.
Selain itu, lanjut Gus Hilmy, pada pelaksanaan Pilkada kemarin terlalu banyak permainan uang.
"Demikian juga, kami lihat Pilkada itu terjadi permainan uang sehingga banyak orang baik yang berkualitas kalah dengan yang punya uang. Ini yang menjadi keprihatinan kami bersama," tambahnya.
Pihaknya sudah melakukan pembicaraan serius terkait penggunaan sistem Pilkada yang dipakai saat ini, apakah sistem yang dipilih langsung oleh rakyat masih relevan atau tidak.
"Yang mana bicara soal apakah kita masih akan menggunakan sistem seperti ini, apakah akan diperbaiki atau dievaluasi. Sepertinya saya lihat banyak yang ingin mengevaluasi terkait sistem Pilkada ini," tuturnya.