Gaya Hidup , Artikel , Pilihan Editor
Cerdas Beternak Ikan Nila Dengan Pemilihan Lokasi Budidaya
Ichsan Muttaqin
Area persawahan bisa menjadi pilihan cerdas beternak ikan nila sebagai lokasi budidaya (Foto: Muchlis)
Kualitas Air
Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton. Air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan karena banyak mengandung Diatomae. Sedangkan plankton/alga biru kurang baik untuk pertumbuhan ikan. Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikan yang dapat diukur dengan alat yang disebut piring secchi (secchi disc). Untuk di kolam dan tambak, angka kecerahan yang baik antara 20-35 cm. Nilai keasaman air (pH) tempat hidup ikan nila berkisar antara 6-8,5. Sedangkan keasaman air (pH) yang optimal adalah antara 7-8. Suhu air yang optimal berkisar antara 25-30 derajat C. Sementara kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil.Sumber Air
Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih, karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan baik di air arus deras.BACA JUGA : 10 Manfaat Biji Pepaya Bagi Kesehatan, Bisa Jadi Anti Kanker dan Menjaga Kesehatan JantungCara cerdas beternak ikan nila dengan pemilihan lokasi budidaya harus mempertimbangkan darimana mendapatkan air. Misalnya, dengan memanfaatkan saluran irigasi, maka kita harus waspada terhadap dampak penyemrotan hama pada ladang atau sawah yang dialiri irigasi yang sama. Jika membuat sumur sendiri, maka harus dipertimbangkan biaya produksi karena harus menggunakan pompa air untuk mengalirkan air dari sumur.****