Cerpen Mustofa W Hasyim
Sampai di rumah, mereka membuka pintu lalu membantingnya keras-keras sehingga seluruh penghuni rumah terkejut. Termasuk burung piaraan, semut di dinding, cecak di persembunyian, tikus di lubang dekat tempat sampah dan ikan-ikan di akuarium.
Anak-anak kampung yang asyik bermain dengan hamster piaraannya tiba-tiba menjerit-jerit melihat binatang piaraannya itu menjadi liar, tidak lagi lucu, saling menerjang dan menggigit, terpaksa yang empunya binatang mengambil hamster ganas itu dan meletakkan di tempat terpisah.
“Gimana to Kang, cucumu ini kok penakut? Lihat orang dan disapa orang malah menangis.”
“Saya juga tidak tahu.”
“Padahal kakek neneknya pemberani di kampung ini.”
“Saya juga tidak tahu.”
“Padahal ayah anak ini jago gelut melawan anak luar kampung.”
“Lha hiya, ibunya juga pernah menjuarai pertandingan pencak silat di kota ini.”
“Mengapa, di rumahmu, semua pemberani, kecuali anak ini,” kata Pak RT.
“Maaf, saya sungguh tidak tahu.”
“Apa pandemi ini penyebabnya?”
“Apa suara-suara sirine ambulan bersahutan itu menjadi penyebabnya?”