Cerpen Mustofa W Hasyim
“Ternyata cucumu lebih cerdas dibanding kamu,” sahut nenek itu sambil membalikkan badan.
Lelaki petugas keamanan tempat wisata itu membiarkan nenek tua itu pergi. Ini juga adegan sementara.
Sorenya, menjelang Maghrib, anak itu kembali berulah. Ada orang kampung sehabis mancing ikan di telaga
Menyapa anak kecil itu, “Siapa Nduk, namamu. Kau kok nyempluk.”
Kontan anak itu menangis. Seluruh isi kampung kembali gelisah mendengar tangis ini. Tangis seperti digaspoll oleh anak itu. Orang kampung keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi.
“Ada apa Mas?” tanya Pak RW
“Anu, tadi Lik Karman menyapa anak ini,” jawab lelaki kakek dari anak yang menangis itu.
“Woo.”
“Sekarang Lik Karman dimana?”
“Pulang. Sehabis mancing tadi.”
“Dia harus bertanggungjawab lho.”
”Ya, saya siap bertanggung jawab,” ada suara keras terdengar.