Berita
China Mendesak Amerika Serikat Tingkatkan Hubungan Bilateral, Dengan Pernyataan: Rusia Bukan Sekutu Melainkan Mitra
Anasya Adeliani
China Mendesak Amerika Serikat Tingkatkan Hubungan Bilateral, Dengan Pernyataan: Rusia Bukan Sekutu Melainkan Mitra
HARIANE - China mendesak Amerika Serikat seperti yang dikatakan menteri pertahanan China Wei Fenghe hari ini, Minggu 12 Juni 2022 mengatakan bahwa Amerika Serikat untuk meningkatkan hubungan bilateral, karena hubungan berada pada titik kritis.
Mengulangi beberapa kali pada pertemuan keamanan Asia bahwa China hanya mencari perdamaian dan stabilitas, dan bukan aggressor (penyerang), dengan China mendesak Amerika Serikat meminta untuk "memperkuat solidaritas dan menentang konfrontasi dan perpecahan".
Dia mengatakan China mendesak Amerika Serikat ketika dengan tegas menolak "pencoretan, tuduhan, dan bahkan ancaman AS" dalam pidato menteri pertahanan Lloyd Austin pada pertemuan Dialog Shangri-La kemarin.
"Kami meminta pihak AS untuk berhenti mencoreng dan menahan China. Berhentilah mencampuri urusan dalam negeri China. Hubungan bilateral tidak dapat membaik kecuali pihak AS dapat melakukan itu," ungkap Wei, yang mengenakan seragam seorang jenderal di Tentara Pembebasan Rakyat, kepada para delegasi.
BACA JUGA : China Beli Minyak Rusia dengan Yuan, Jadi yang Pertama Setelah Sanksi Barat ke Moskow Awal 2022Austin mengatakan kemarin telah terjadi peningkatan yang "mengkhawatirkan" dalam jumlah pertemuan yang tidak aman dan tidak profesional antara pesawat dan kapal China dengan pesawat dan kapal-kapal negara lain. Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat akan mendukung sekutunya, termasuk Taiwan. Invasi Rusia ke Ukraina telah menjadi pusat perhatian pada pertemuan itu, dan Wei mengatakan China mendukung pembicaraan damai dan menentang "menyediakan senjata, menerapkan tekanan maksimum". Dia mengatakan China belum memberikan dukungan materi apa pun kepada Rusia. "Apa akar penyebab krisis ini? Siapa dalang di balik ini? Siapa yang paling banyak kalah? Dan siapa yang paling banyak mendapatkan keuntungan? Siapa yang mempromosikan perdamaian dan siapa yang menyulutkan api? Saya pikir kita semua tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini," katanya, tanpa membahas atau menyatakan posisi China. Meia Nouwens, seorang Senior Fellow di International Institute for Strategic Studies, mengatakan pidato Wei konsisten dengan garis resmi Beijing tentang masalah Rusia-Ukraina. "Dia juga menggarisbawahi bahwa China adalah mitra Rusia dan bukan sekutu Rusia dan bahwa mereka tidak memiliki aliansi," jelasnya. Mereka menggarisbawahi bahwa pada akhirnya, kebijakan Tiongkok selalu mengejar kepentingan Tiongkok sendiri dan tidak mengikatkan diri dengan negara-negara lain. Melansir dari laman Malay Mail, dalam sebuah pidato melalui tautan video pada Sabtu, 11 Juni 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memperingatkan para delegasi bahwa invasi ke negaranya mengancam tatanan berbasis aturan dan menempatkan seluruh dunia dalam bahaya kelaparan dan krisis pangan.